Minuman beralkohol memang banyak dikonsumsi karena mengandung etanol yaitu bahan psikoaktif yang memabukkan.
Ketika sedang mabuk, ada perasaan atau euforian yang membuat seseorang merasa dalam suasana hati yang baik.
Hal ini diakibatkan adanya pelepasan sedikit hormon dopamin yang dapat menimbulkan perasaan bahagia.
Meski bersifat sebagai anti depresan, alkohol sebenarnya memiliki efek stimulasi pada tubuh manusia, termasuk hati.
Saat mabuk, hati bekerja keras mengoksidasi sebagian besar alkohol dan mengubahnya menjadi air dan karbonmonoksida.
Sayangnya, hati hanya dapat mengoksidasi satu unit alkohol per jam sehingga semakin banyak alkohol yang diminum maka akan semakin berat pula kerja ginjal.
Hal itu akan membuat kandungan alkohol dalam darah lebih tinggi sehingga meningkatkan risiko keracunan alkohol.