“Memang dulu, pernah dia minta sertifikat rumah ini, dengan alasan agar tidak hilang. Karena dia anak yang paling besar, saya percaya dan menyerahkan sertifikat itu, untuk disimpan,” terang Alkautsar.
Kendati begitu, Alkautsar tampak tak percaya, anak yang selama ini dibesarkannya hingga disekolahkan sampai tingkat tinggi dapat melakukan hal tak terpuji itu.
"Kami percaya karena dia anak yang paling besar. Dia sekolah S3, di Jakarta sekolahnya," imbuhnya.
Alkautsar mengaku sudah tua dan tak tahu menahu perkara hukum yang kini tengah dijalaninya.
"(Kasus) udah di pengadilan lapangan, aku nggak tahu pula modelnya ini. Aku dah tua nggak pandai pun ngomong ini," ujarnya.
Ibu dari 11 anak itu pun mengaku ingin warisannya untuk seluruh anak-anaknya, tidak hanya AH.
"Kami nggak setuju, anakku semua 11. Dia yang paling besar," ungkap Kautsar.
Kautsar pun mengenang pesan terakhir dari suaminya.
"Kata bapakmu dulu, rumah ini jangan dijual-jual. Ini rumah kalian bersama-sama di sini, katanya. Jadi tahu-tahu udah disuratkannya sama dia (atas nama AH)," pungkasnya.
(*)