Find Us On Social Media :

Kasus Oknum Polisi Nekat Berhubungan Seks Saat Jam Kerja Bikin Geleng-geleng Kepala, Ternyata Ini Beberapa Penyebab Gairah Seks Memuncak tanpa Permisi!

By Annisa Dienfitri, Sabtu, 20 November 2021 | 06:10 WIB

Ilustrasi berhubungan seks

Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Dienfitri

Grid.ID - Kasus dua oknum polisi di Meksiko yang kepergok berhubungan seks memang bikin geleng-geleng kepala.

Dilansir dari Sosok.ID, demi menyalurkan gairah seks yang memuncak, dua oknum polisi itu tak berpikir panjang hingga nekat melakukan hal tak senonoh saat jam kerja.

Nahasnya, video dua oknum polisi yang sedang melakukan hal tak senonoh itu terekam CCTV dan videonya tersebar.

Alhasil, dua oknum polisi itu dihentikan dari pekerjaannya alias dipecat.

Tak sedikit yang heran dengan alasan dua oknum polisi itu nekat melakukan hubungan seks saat jam kerja.

Meski dilakukan saat kantor sedang sepi, tapi tindakan asusila yang dilakukan di instansi pemerintah itu tentu sangat tidak pantas.

Melansir Insider dari Kompas.com, asisten profesor klinis Departemen Obstetri dan Ginekologi NYU Langone Olivia P. Myrick, MD, mengungkap beberapa penyebab meningkatnya gairah seks.

Baca Juga: Tak Kuat Menahan Nafsu Birahi, Dua Oknum Polisi Kepergok Berhubungan Seks di Jam Kerja, Aksinya Terekam CCTV!

1. Perubahan hormon

Kadar hormon seks yang memberi dampak pada gairah seksual seperti estrogen, progesteron, dan testosteron dapat berubah-ubah, bahkan dalam sehari.

Pada perempuan, kadar estrogen meningkat sebelum dan selama ovulasi.

Sementara itu, apabila ada pria yang menggunakan steroid, maka kadar testosteron akan meningkat.

Kadar testosteron yang tinggi dikaitkan dengan peningkatan gairah.

Suatu laporan 2016 menemukan, menjalani terapi estrogen pada saat menopause atau osteoporosis dapat meningkatkan gairah seks.

Hal yang sama juga terjadi apabila perempuan mengonsumsi testosteron dengan terapi estrogen dosis rendah pasca menopause.

Baca Juga: Niat Hati Puaskan Pasangan, Sering Bercinta Ternyata Punya 5 Dampak Mengerikan Ini Buat Miss V dan Mr. P

2. Dalam fase pubertas

Mereka yang lebih muda memiliki gairah seks lebih tinggi daripada orang dewasa.

Produksi testosteron meningkat 10 kali lipat pada remaja laki-laki.

Hal itu membuat gairah dan minat seks pada remaja laki-laki lebih tinggi ketika sedang mengalami pubertas.

Sebaliknya, pada perempuan gairah seks lebih tinggi ketika mereka berusia lebih dewasa.

Studi terhadap perempuan dewasa menemukan, mereka yang berusia antara 27-45 tahun lebih cenderung memikirkan aktivitas seksual dan sering berfantasi seksual, serta memiliki kehidupan seks yang lebih aktif, daripada mereka yang berusia 18-26 tahun.

3. Kebugaran

Salah satu alasan gairah seks menjadi lebih tinggi adalah peningkatan aktivitas fisik atau penurunan berat badan.

Baca Juga: Waspada Bahaya Organ Intim 'Lengket' Tak Bisa Lepas, Perhatikan Hal Penting ini Saat Berhubungan Intim!

Studi kecil di tahun 2018 mengungkapkan hubungan positif antara kebugaran fisik dengan dorongan seks yang lebih tinggi.

Para peneliti menemukan fakta, gairah seks pada wanita sangat dipengaruhi oleh daya tahan kardiovaskular.

4. Memiliki kehidupan seks yang sehat dan menyenangkan

Beberapa orang mungkin mengalami peningkatan gairah seks apabila memiliki kehidupan seksual yang lebih menyenangkan dan sehat.

"Jika seks adalah pengalaman yang baik dan menyenangkan, maka dapat membuat seseorang ingin melakukannya lebih banyak," kata ob-gyn Tamika K. Cross, MD, FACOG.

"Seseorang cenderung menginginkan hal lebih dari sesuatu yang terasa enak dan yang menyenangkan baginya," tambah Cross.

Sebaliknya, pengalaman buruk atau tidak menyenangkan sering kali membuat seseorang enggan melakukan hubungan seks.

Baca Juga: Dilarang Keras Mencukur Bulu Kemaluan Sampai Habis Sebelum Berhubungan Intim, Awas Pasangan Nanti Menyesal!

5. Tidak terlalu stres

Gairah seks mungkin lebih tinggi dari biasanya karena tingkat stres berkurang.

Saat tingkat stres lebih tinggi, maka lebih banyak hormon kortisol yang dilepaskan sehingga berdampak negatif pada gairah seks.

Dalam suatu penelitian kecil di tahun 2008, 30 perempuan diukur gairah seks serta kadar kortisolnya sebelum dan sesudah menonton film erotis.

Dari hasil analisis ditemukan perempuan yang mengalami penurunan kortisol memiliki gairah seks lebih tinggi.

"Meskipun bercinta adalah aktivitas fisik, tapi itu sangat berkaitan dengan mental dan psikologis," kata Cross.

6. Pengobatan

Berhenti mengonsumsi obat tertentu atau menurunkan dosisnya dapat membawa perubahan pada gairah seks.

Baca Juga: Pasangan yang Ingin Tambah Momongan Pasti Senang, Berikut Tanda Wanita Sedang Memasuki Masa Subur!

Cross mengungkapkan, obat seperti antidepresan dapat berdampak negatif pada gairah seks.

Laporan studi 2016 mengungkapkan, 40 persen orang yang mengalami disfungsi seksual terkait dengan penggunaan antidepresan.

Obat lain yang dapat menurunkan gairah seks antara lain obat antihipertensi, obat anti mania seperti litium, dan obat hormon.

Jika salah satu obat diberhentikan konsumsinya, maka dapat meningkatkan gairah seks.

(*)