Kisahnya itu bermula pada tahun 2011 saat suatu malam Saunders yang bekerja sebagai bartender berusaha menarik sejumlah uang di ATM Wangaratta, Victoria, Australia.
Setelah melihat rekeningnya kosong, Saunders mentransfer uang tunai dari Mastercard-nya ke rekening tabungannya.
Dia mengatakan layar kemudian mengatakan "transaksi dibatalkan," tetapi mesin itu masih memberinya $ 200.
"Keingintahuan membuat saya berjalan melewati ATM lagi dan saya seperti: 'mungkin bisa menarik $ 200 atau $ 500 atau $ 600'," kata Saunders.
Saunders dapat memanfaatkan celah itu yang berarti ATM tidak dapat mencatat transaksi ketika offline di larut malam tapi masih mengeluarkan uang tunai.
"Ini membuat ketagihan, uang muncul entah dari mana dan saya dapat membelanjakannya," katanya.
Dia mengadakan pesta gila-gilaan, memberi istrinya tabungan bersama, juga membiayai kuliah teman dekatnya.
'Kejahatannya' benar-benar tak diketahui pihak bank dan juga membuatnya bingung, meski juga menikmatinya.