Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Marifah
Grid.ID - Sungguh malang nasib wanita paruh baya ini.
Ia harus meregang nyawa dengan kondisi yang mengenaskan.
Dilansir dari Eva.vn pada Sabtu (20/11/2021), di desa miskin Lan Mau di Vietnam, wanita ini tewas dengan keadaan yang miris.
Paa 28 Oktober 2012, wanita 58 tahun berinidial T ini tak terlihat seharian.
Ia tak ke pasar dan rumahnya terlihat tertutup rapat serta sepi.
Merasakan ada kejanggalan, kerabat pun berinisiatif menaiki tangga dan mengecek keadaan rumah T.
Namun mereka dibuat terkejut saat menemukan T tergeletak di lantai dengan kondisi yang mengenaskan.
Terdapat luka di wajah, leher dan kepalanya.
Tim investigasi pun dikerahkan untuk mencari siapa pembunuh wanita paruh baya ini.
Dari hasil olah TKP ditemukan fakta bahwa T tewas karena tercekik.
Melihat luka-lukanya, T diketahui sempat melakukan perlawanan dengan sang pembunuh.
Penyelidikan pun berlanjut ke sosok yang dekat dengan T, mulai dari tetangga hingga kerabat.
Polisi pun mengeliminasi para tetangga lantaran tak ada motif untuk melakukan pembunuhan.
Tetangga malah memuji sosok T sebagai wanita yang lemah lembut dan baik hati.
Penyelidikan pun mengerucut ke kerabat T, suaminya telah meninggal dan T membesarkan anaknya sendirian.
Selama ini T bekerja keras sebagai pengepul katak yang ia jual ke agen.
Salah satu anak yang bernama Bui Hoang Tung bahkan sempat ia bantu membangun rumah dengan hasil kerja T ini.
Tapi karena Bui Hoang Tung yang kerap malas-malasan dan hanya meminta uang untuk membeli barang yang tak penting, membuat ibu anak ini kerap bertengkar.
Karena ini Tung juga merasa didikriminasi dan tak dikasihi seperti saudaranya yang lain.
Hubungan Tung dan T yang tak harmonis pun membuat polisi menaruh kecurigaan.
Tapi Tung selalu memberikan alibi, bahkan saat ada luka gores di leher, ia menyebut bahwa luka ini lantaran seorang gadis.
Polisi pun mencari bukti kuat lain untuk menangkap Tung, untunglah hasil otopsi membongkar kejahatan Tung.
Dalam kuku T, ditemukan sampel kulit milik Tung.
Hal ini pun digunakan untuk menangkap Tung.
Tung pun mengakui segala perbuatannya, ia menyebut bahwa ibunya pilih kasih dan membencinya lantaran Tung memakai narkoba.
Timbulah niat untuk balas dendam dengan membunuh ibunya.
Pada malam 26 Oktober 2012, Tung pun mendatangi rumah ibunya dengan melompat pagar.
Saat sampai di rumah, ia pun mencekik ibunya hingga T sempat meronta-ronta dan mencakar Tung.
Usai menghabisi nyawa T, Tung pun menhambil uang sejumlah 5.7 juta VND atau senilai Rp 3.6 juta.
Tung pun dihukum atas perampokan dan pencurian dengan hukuman mati.
(*)