Laporan Wartawan Grid.ID, Rissa IndrastyGrid.ID - Situs pencarian jodoh melalui internet zaman sekarang ini menjadi trend untuk mencari teman ataupun kekasih.Namun, bertemu dengan orang-orang melalui kenalan dunia maya sebenarnya juga berbahaya.Betapa tidak tahu, kita tidak mengetahui latar belakang ataupun niat orang tersebut mendekati kita.Seperti yang terjadi di Jerman, polisi menangkap seorang pria berusia 41 tahun atas dugaan kanibalisme, setelah penemuan tulang manusia di pinggiran kota Berlin.Dikutip Grid.ID melalui Kompas.com, Sabtu (20/11/2021), Jaksa Berlin pada Jumat (20/11/2020) mengatakan, mereka sedang menyelidiki secara cepat untuk mendapat penjelasan tentang pembunuhan seksual dengan kecurigaan berlatar belakang kanibalisme.Tersangka ditangkap pada Rabu (18/11/2020) sehubungan dengan hilangnya seorang pria berusia 44 tahun di ibu kota Jerman itu pada September.Polisi tidak menyebut nama tersangka, tetapi harian Bild mengidentifikasinya sebagai Stefan R, seorang guru matematika dan kimia sekolah menengah.Polisi saat menggeledah tempat tinggal tersangka menemukan sebuah truk karung dan gergaji tulang medis di gudang bawah tanahnya, bersama dengan 25 kilogram natrium hidroksida yang dapat melarutkan jaringan manusia, kata seorang penyelidik kepada Bild.
Kulkas besar juga ditemukan di ruang bawah tanah tapi kosong, kata harian tersebut.
Sementara itu jaksa Martin Steltner berkata ke kantor berita AFP, jejak darah ditemukan di apartemen tersangka.
Tersangka belum berkomentar tentang tuduhan itu, tambah Steltner.Polisi telah mempublikasikan foto korban bernama Stefan T, setelah dia menghilang dan tidak ada informasi di kalangan warga setempat.Tulang-tulangnya ditemukan orang-orang yang sedang berjalan-jalan di taman distrik Pankow timur laut Berlin pada 8 November. Analisis forensik menunjukkan itu adalah bagian tubuh Stefan T.Investigasi lebih lanjut dan anjing pelacak kemudian membawa polisi ke tersangka berusia 41 tahun yang ditangkap di apartemennya.Apartemen tersangka ditemukan setelah penyelidik menganalisis isi ponsel korban, dan ditemukan data sopir taksi yang mengantarnya ke sana.Mereka juga menetapkan bahwa keduanya bertemu melalui platform kencan online dan tersangka telah menggali informasi tentang kanibalisme secara online.
"Berdasarkan tulang-tulang yang ditemukan, yang dagingnya benar-benar terkelupas, dan bukti lebih lanjut, kami menduga kuat bahwa Stefan T adalah korban kanibal," kata seorang polisi kepada Bild.Begitupula dengan pasangan suami istri bernama Natalia Baksheva dan suaminya Dmitry Baksheev dituntut atas pembunuhan dan memakan setidaknya 30 orang.Kedok kanibal pasutri itu akhirnya diketahui usai membunuh wanita yang bekerja sebagai pramusaji di restoran.Saat ditangkap, polisi menemukan setidaknya satu botol dengan sisa-sisa manusia yang diawetkan, dan 19 potong kulit ditemukan.
Penyelidikan menemukan bahwa Baksheev memotong-motong tubuh wanita dan berpose untuk narsis dengan bagian-bagian tubuh yang terpotong.Dia membawa beberapa bagian tubuh ke rumah, beberapa dimasak, dan sisa-sisa pelayan ditemukan di lemari es dan freezernya."Para ahli genetika membuktikan bahwa semua sampel tersebut, milik wanita yang terbunuh," kata pernyataan itu.Penyidik mengatakan perannya dalam pembunuhan lain atau kasus kanibal adalah "tidak dikonfirmasi" meskipun laporan tahun lalu mengatakan setidaknya 30 korban pembunuhan selama 18 tahun.Korban diduga wanita terpikat oleh pasangan itu setelah ditemukan di situs kencan.Pihak kepolisian juga melihat temuan lain misalnya pembunuhan pada tahun 2012 yang kemungkinan besar dilakukan oleh pasangan ini.Bahkan sebuah foto yang ditemukan dari pasangan kanibal ini menunjukkan kepala manusia terputus yang digunakan sebagai makan malam dan dihiasi dengan jeruk mandarin pada tahun 1999.
(*)