Grid.ID- Kabar duka datang dari dunia bulu tangkis Indonesia.
Sang legenda bulu tangkis Tanah Air, Verawaty Fajrin meninggal dunia.
Kabar meninggalnya Verawaty Fajrin disampaikan oleh PBSI melalui akun Twitter resminya, Minggu (21/11/2021) pagi.
"Bulutangkis Indonesia kehilangan salah satu putri terbaiknya hari ini. Selamat jalan Verawaty Fadjrin," cuit akun @INABadminton dikutip Grid.ID, Minggu (21/11/2021).
Bersamaan dengan cuitan itu, akun Twitter @INABadminton juga mengunggah potret Verawaty Fadjrin disertai dengan ucapan duka cita.
"Innalillahi Wa Inna Ilahi Rojiun. Keluarga besar PP PBSI mengucapkan turut berduka cita atas berpulangnya salah satu legenda bulu tangkis Indonesia, Verawaty Fadjrin."
"Verawaty Fadjrin meninggal hari ini (21/11/) pukul 06.50 WIB di RS Dharmais, Jakarta."
"Semoga amal ibadah almarhumah diterima di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan."
"Selamat jalan Vera, prestasimu tetap abadi," bunyi pesan akun @INABadminton.
Mengutip Kompas.com, Verawaty Fajrin meninggal dunia pada usia 64 tahun. Verawaty berpulang setelah sempat menjalani perawatan akibat penyakit kanker paru-paru yang dideritanya sejak Maret 2020.
Verawaty, juara dunia bulu tangkis 1980, meninggalkan sang suami, Fadjriansyah Bidoen, seorang anak dan dua cucu.
Pada masa jayanya, Verawaty Fajrin adalah salah satu pebulu tangkis terhebat yang dimiliki Indonesia.
Saat masih aktif bermain, Verawaty turun di tiga nomor sekaligus yaitu tunggal putri, ganda putri, dan ganda campuran. Hebatnya, Vera sukses meraih gelar juara di tiga nomor tersebut.
Di sektor ganda, pemain-pemain yang pernah berpasangan dengan Verawaty adalah Imelda Wigoena, Ivanna Lie, Yanti Kusmiati, Bobby Ertanto, dan Eddy Hartono.
Baca Juga: Gagah Saat Bertanding Bulu Tangkis, Intip Potret Aktivitas Jonatan Christie di Luar Lapangan
Perempuan kelahiran 1 Oktober 1957 ini diketahui telah memulai kariernya sebagai pebulu tangkis sejak 1977.
Bersama Imelda Wigoena, Verawaty berhasil menjuarai turnamen Dutch Open pada 1977.
Setelah itu pada tahun berikutnya, ia memenangi Denmark Open dan meraih medali emas Asian Games.
Puncak prestasi Verawaty Fajrin di dunia bulu tangkis tercipta pada 1979 dan 1980.
Pada 1979, masih bersama Imelda Wigoena, Vera berhasil menjadi juara salah satu turnamen bulu tangkis paling bergengsi, All England.
Kemudian pada 1980, Verawaty Fajrin sukses menjuarai nomor tunggal putri Kejuaraan Dunia IBF (sekarang BWF).
Tiga tahun setelah merebut gelar juara dunia, Verawaty sempat vakum dari bulu tangkis. Ia vakum sampai tahun 1985, lalu kembali bertanding pada 1986.
Setelah comeback, Vera turut membawa Indonesia meraih gelar Piala Sudirman 1989. Ini merupakan gelar Piala Sudirman pertama dan terakhir Indonesia hingga saat ini.
Kala itu, Verawaty Fajrin tampil di Piala Sudirman bersama Susy Susanti, Eddy Hartono, Rudy Gunawan, Yanti Kusmiati dan Eddy Kurniawan.
Tahun 1989 sekaligus menjadi kiprah terakhir Verawaty Fajrin di pentas bulu tangkis internasional.
(*)