Beberapa temuan menunjukkan kalau asam laurat memiliki sifat antimikroba dan antiinflamasi.
Asam laurat secara efektif menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus, Streptococcus pneumoniae, dan Mycobacterium tuberculosis.
Kemudian, Dokter ahli gizi, Dr dr Tan Shot Yen juga menegaskan bahwa santan sama sekali tidak meningkatkan kolesterol.
“Kelapa itu tumbuhan, bukan hewan. Karena levelnya bukan makhluk hidup tingkat tinggi, maka tumbuhan itu nggak butuh kolesterol. Jadi otomatis mereka nggak bikin kolesterol,” ujar Tan, seperti Grid.ID kutip dari Kompas.com.
Kelapa mempunyai asam laureate.
Kemudian, kandungan lemak pada kelapa juga tergolong tinggi, dengan lemak jenuh dan lemak tak jenuh.
“Juga asam lemak rantai pendek, rantai sedang, dan rantai panjang,” jelas Tan.
santanBaca Juga: Santan Sering Dijadikan Kambing Hitam Penyebab Kolesterol, Faktanya Air Perasan Kelapa Ini Justru Mencegah Penyakit Berbahaya dari Tubuh Kita
Apabila mengonsumsi lemak pada kelapa, akan memberikan dampak terhadap pembentukan lemak darah.
Yang perlu diketahui, bukan hanya LDL atau partikel lippoprotein yang paling kecil sehingga mudah teroksidasi menjadi plak di pembuluh darah, tapi juga meningkatkan HDL.
“Yaitu partikel lippoprotein berat jenis tinggi yang justru melindungi jantung dan pembuluh darah,” lanjut Tan.
Kita harus menjaga LDL dalam kondisi ideal di bawah 100 mg.
Sementara, untuk kadar HDL harus 50 mg per desiliter darah atau lebih tinggi, dengan kisaran normal antara 40-59 mg per desiliter.
Apabila kadar HDL turun di bawah 40 mg per desiliter, maka risiko penyakit jantung dapat meningkat.
Nah, yang membuat santan sering disebut penyebab kolesterol naik adalah santan yang dihangatkan berulang dan terlalu sering dikonsumsi.