Laporan Wartawan Grid.ID, Bella Ayu Kurnia Putri
Grid.ID - Awan kelabu masih menyelimuti banyak hati tatkala Bibi Ardiansyah dan Vanessa Angel telah pergi.
Sebagaimana diketahui, Bibi Ardiansyah dan Vanessa Angel meninggal dunia karena kecelakaan mobil di tol Jombang, pada (4/11/2021).
Saat itu Vanessa Angel dan Bibi Ardiansyah diketahui sedang menempuh perjalanan darat dari Jakarta menuju Surabaya.
Dalam kasus tersebut, sang sopir yakni Tubagus Joddy sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Sedangkan putra sang aktris, Gala Sky dan baby sitter-nya selamat.
Melalui video dalam kanal Youtube TS Media yang dibagikan pada Minggu (21/11/2021), adik-adik Bibi Ardiansyah yakni Fadly dan Fuji sempat menceritakan momen saat mereka mengetahui kakaknya kecelakaan.
Fuji mengaku, saat mendengar Bibi Ardiansyah dan Vanessa Angel kecelakaan, keluarganya langsung berniat untuk menuju Surabaya.
"Kita lagi di mobil menuju Surabaya," kata Fuji.
"Kita berlima, sekeluarga," timpal Fadly.
Kendati sudah siap menuju Surabaya, ternyata keluarga Bibi Ardiansyah belum mengetahui bahwa orang tua Gala Sky telah meninggal dunia.
Pasalnya mereka juga selalu berpikir positif dan tidak ingin mencari berita tentang kecelakaan Bibi Ardiansayh dan Vanessa Angel.
"Tapi kita selama di mobil itu gak tahu kalau abang sama kakak kita udah gak ada, gak ada yang mau nyari tahu juga," cerita Fuji.
"Karena kita nggak siap, pokoknya di otak kita udah positif, 'enggak itu kecelakaan biasa', kia cuma tahu foto mobilnya doang," ungkapnya.
Hingga akhirnya ada seorang polisi yang menghubungi Fuji lewat panggilan telepon.
Polisi tersebut mengatakan bahwa jenazah Vanessa Angel dan Bibi Ardiansyah akan dibawa ke Jakarta segera.
Usai mendengar perkataan polisi tersebut, Fuji mengatakan dia dan keluarganya langsung berteriak.
"Sampai akhirnya ada polisi yang nelepon aku kan, aku gak tahu dia dapat nomornya dari mana, dia nelepon aku, aku loudspeaker," cerita dia.
"Dia ngomong 'ini jenazahnya mau dianter nanti malem', aku langsung kayak di mobil tuh semuanya pada teriak sampai gak bisa berkata-kata." imbuhnya.
"Awalnya kita tetep mau nyusulin (ke Surabaya), karena (jenazah) mau dianter, daripada tek tok dari Surabaya ke Jakarta, mending kita tunggu aja di rumah," pungkasnya.
(*)