"Nginjak tanah pun dia enggak mau," ujar Fadly, yang juga adik Bibi Andriansyah.
"Maunya digendong doang," timpal Fuji.
Bahkan, bayi bernama lengkap Gala Sky Ardiansyah itu sempat lupa cara berjalan.
Padahal sebelum kecelakaan terjadi, ia sudah bisa belajar jalan.
"Pas awal-awal aku taruh tanah, akhirnya mau tuh, dia sampai lupa cara jalan. Jadi tertatih-tatih, harus aku pegangin bajunya biar dia enggak jatuh," tutur Fuji.
Sekarang, kondisi Gala kian membaik berkat perawatan dan perhatian keluarga yang maksimal.
Trauma memang dapat berdampak serius pada bayi dan balita.
Baca Juga: 5 Penyebab Depresi pada Remaja yang Harus Orangtua Waspadai! Nomor 3 Sering Terabaikan
Banyak orang salah sangka bahwa bayi tidak memperhatikan atau mengingat peristiwa traumatis.
Faktanya, apa pun yang memengaruhi anak-anak dan orang dewasa dalam sebuah keluarga juga dapat memengaruhi bayi.
Dilansir Grid.ID dari Bettel Health, peristiwa traumatis dan mengancam jiwa dapat mencakup insiden seperti kecelakaan mobil, kebakaran hutan, penyakit mendadak, kematian traumatis dalam keluarga, kejahatan, pelecehan, sampai kekerasan di masyarakat.
Berikut cara yang dapat dilakukan untuk membantu bayi dan balita mengatasi trauma:
1. Cari, terima, dan tingkatkan dukungan apa pun yang dibutuhkan untuk membantu mengelola kejutan dan respons emosional bayi.
2. Dapatkan informasi dan saran tentang perkembangan bayi atau balita dari ahli.
3. Belajarlah untuk mengenali dan mengelola tanda-tanda stres anak dan memahami isyarat apa yang terjadi pada mereka.