Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Mencuci tangan sebelum makan sangat penting untuk terhindar dari berbagai penyakit.
Terlebih di masa pandemi ini, di mana tangan bisa menjadi perantara berpindahnya virus.
Bahkan tak hanya virus saja, bakteri, kotoran dan mikroorganisme lainnya juga bisa masuk ke tubuh melalui tangan.
Mikroorganisme yang masuk ke tubuh ini bisa menyebabkan penyakit, salah satunya adalah diare.
Melansir BolaStylo.com, berdasarkan Riset Kesehatan Dasar 2013, rutin mencuci tangan dengan sabun bisa menurunkan angka diare hingga 47 persen.
Namun, ketika makan di warung makan, biasanya kita disediakan air kobokan untuk mencuci tangan.
Air kobokan memang lebih praktis untuk mencuci tangan dibandingkan pergi ke wastafel atau tempat cuci tangan.
Sayangnya, kebiasaan mencuci tangan dengan air kobokan ternyata sangat tidak direkomendasikan dan dianggap berbahaya.
Pasalnya, syarat mencuci tangan yang benar untuk terhindar dari penyakit salah satunya adalah dengan air mengalir.
Hal inilah yang juga disampaikan oleh Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC).
Dengan air yang mengalir, kotoran dan mikroorganisme yang menempel di tangan pun bisa ikut tersapu.
Sedangkan mencuci tangan dengan air kobokan yang airnya menggenang akan membuat kuman dan kotoran kembali menempel di tangan.
Seperti yang diwartakan Nakita.id, akibat dari kebiasaan ini adalah kuman dan kotoran itu bisa masuk ke dalam tubuh dan memicu berbagai penyakit.
Tak hanya air kobokan, mencuci tangan dengan air yang diambil dari sebuah penampungan air menggunakan gayung juga sama bahayanya.
Hal ini tidak hanya berlaku untuk mencuci tangan tapi juga mencuci buah, sayur, ataupun benda lainnya.
Oleh karena itu, pastikan untuk selalu mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun selama 20 detik.
Menggunakan sabun sangat ampuh untuk mengangkat kotoran dan membunuh bakteri yang menempel di tangan. (*)