Meskipun kaya manfaat kesehatan, tapi konsumsi nasi juga perlu tahu batasan alias tidak boleh berlebihan.
Apabila nasi yang dimakan dalam jumlah banyak dan tidak seimbang dengan lauk pauk, bisa berpotensi bahaya.
"Namanya bukan gizi seimbang lagi dong ya," kata Dokter dan Ahli Gizi Masyarakat DR. dr. Tan Shot Yen, M.hum seperti Grid.ID kutip dari Kompas.com.
Sumber karbohidrat bisa meliputi nasi, jagung, sagu, ubi jalar, dan singkong yang merupakan jenis gula kompleks.
Nah, gula yang berasal dari sumber karbohidrat tersebut aman untuk dikonsumsi selama tidak berlebih.
Ada beberapa akibat yang mungkin terjadi jika konsumsi nasi terlalu banyak dan tidak seimbang.
Kalau kita makan nasi terlalu banyak dan tidak seimbang bisa menyebabkan ketagihan, kegemukan, dan kelebihan gula darah.
Lebih parah, makan nasi terlalu banyak dan tidak seimbang juga bisa menyebabkan kolesterol jahat meningkat.
Bisa juga menjadi risiko kanker akibat konsumsi gula dalam produk ultra proses.
"Prinsipnya karbohidrat memang menaikkan gula darah, yang jadi masalah kan gula darah ini mestinya diubah jd tenaga," tutur Tan.
Apabila sudah makan nasi berlebihan dan tidak seimbang, ditambah tidak melakukan banyak aktivitas, maka gula darah akan naik.
"Di masa pademi pun orang makan jalan terus tapi gerak terbatas, lebih banyak duduk dan kegiatan virtual, maka risiko diabetes dan penyakit metabolik menjadi-menjadi," kata Tan.
(*)