Dia rela mencuci pakaian kotor orang lain demi imbalannya.
Tentu saja untuk menyambung hidup dia dan keluarganya.
“Buruh cucian ya, jadi buruh nasi, jualan nasi, apalah, semuanya aku sudah pernah ngalamin seperti itu.”
Inul Daratista memang sudah terbiasa menjadi tulang punggung sejak dia masih kecil.
Inul pun sampai lupa tepat di usia berapa dia menjadi buruh cuci.
“Masih kecil,” tutupnya.
(*)