Laporan Wartawan Grid.ID, Hana Futari
Grid.ID - Kasus pembunuhan kejam terhadap seorang pemuda di Desa Mekarwangi, Kabupaten Cianjur, gegerkan warga pada 2019 lalu.
Sebelum dibunuh, korban yang bernama Abdulah Sobarudin (20) mengaku memiliki ilmu kebal sehingga tak mempan dilukai dengan benda tajam.
Dikutip Grid.ID dari Gridpop.ID, Abdulah Sobarudin justru tewas setelah dilempari batu oleh pelaku pembunuhan.
Abdulah Sobarudin (20) ditemukan tewas di perkebunan teh pada Rabu (19/6/2019).
Kronologi kejadian pembunuhan yang dialami Abdullah Sobarudin pun diterangkan oleh kerabat yakni Sudjana yang menyaksikan rekonstruksi kejadian.
Menurut Sudjana, Sobarudin pamit keluar rumah pada Sabtu (25/5/2019).
"Pamitnya kepada keluarga mau main pergi Sabtu. Namun setelah itu, tiga hari menghilang," kata Sudjana melansir dari Tribun Jabar.
Nahas, orang tua korban Esih (50) dan Obah (50), baru mengetahui keberadaan anaknya empat hari kemudian.
Saat itu, Sobarudin sudah dalam kondisi tidak bernyawa.
Informasi mengenai Sobarudin mereka dapatkan setelah melihat di media sosial Facebook.
"Jadi keluarga baru mengetahui korban meninggal setelah empat hari, melihat di Facebook," kata Sudjana.
Sementara itu, dikutip Grid.ID dari Suryamalang.com, dalam reka adegan, terungkap bahwa tiga pelaku sempat mendatangi rumah korban dan mengajak pergi ke warung kopi.
Para pelaku pun merencanakan mabuk bersama di kebun teh yang masuk ke wilayah Cianjur.
Saat tiba di kebun teh, tiga tersangka dan korban yang mengendarai dua motor berpura-pura membuka kemasan untuk mabuk bersama.
Baca Juga: Rizky Billar dan Lesti Kejora Dapat Ancaman Pembunuhan hingga Lapor Pihak Berwajib
Namun, korban berdiri dan setengah menantang kepada para pelaku.
Kepada pelaku, korban memang sempat berujar ‘silakan bacok kalau memang mempan’.
Mendengar korban menantang, seketika itu pula satu pelaku langsung menghunuskan pisau ke arah perut korban.
Namun, bukannya terluka, pisau yang mengenai perut korban justru bengkok.
Para pelaku juga membacok tangan korban menggunakan golok.
Lagi-lagi korban tak mengalami luka dari aksi bacok yang dilakukan pelaku.
Korban juga belum terluka setelah dua kali dibacok menggunakan golok.
Lalu pelaku menggeledah saku dompet korban dan menemukan beberapa jimat.
Jimat yang ditemukan di dompet korban pun dibuang oleh pelaku dan kembali berusaha melukai Sobarudin.
Beberapa saat kemudian, pelaku kembali membacokkan golok ke arah lengan atas namun melenceng ke leher.
Hal itu dilakukan berkali-kali sampai korban mulai terluka.
Lalu seorang pelaku mengambil batu besar dan menghantam ke arah kepala korban.
Hantaman batu besar dilanjut pelaku dua kali.
Seketika korban yang sejak awal terdiam mulai berontak.
Kemudian, korban tampak mulai tidak bergerak dan kemudian tewas.
(*)