Meski memiliki banyak keterbatasan, Hung kini menjadi murid sekolah semi asrama di SMA 1 Tuong Duong.Meski mendapat subsidi lantaran tergolong dalam orang yang kekurangan, tapi subsidi tak menutupi kebutuhan Hung dan keluarga. Pada kelas 11, ia pun melamar pekerjaan paruh waktu meski tak ada yang cocok.Hingga akhirnya, Hung mendatangi restoran di dekat sekolahnya dan meminta dipejerjakan sebagai tukang cuci piring.Awalnya pemilik restoran merasa enggan tapi melihat kesungguhan Hung, ia pun memperkerjakan pemuda itu.Setiap pukul 6 pagi, Hung berjalan menuju restoran dan mencuci piring, menyiapkan meja kursi, bersih-bersih, lantas baru berangkat sekolah.Sepulang sekolah, Hung kembali bekerja di restoran hingga malam hari.Usai bekerja di restoran, Hung akan belajar hingga pukul 11 malam.