Nantinya, siniar Anyaman Jiwa akan membahas banyak persoalan kesehatan mental yang terjadi di sekitar masyarakat, baik bersama dengan para psikolog maupun penulis atau praktisi populer. Topik yang akan dihadirkan di tiap episode pun beragam dan terkait dengan situasi kesehatan mental di Indonesia.
Di Indonesia sendiri isu kesehatan mental masih memiliki stigma negatif dan seolah tabu untuk dibahas secara luas.
Tidak jarang, lingkungan individu yang sedang mengalami kondisi kesehatan mental yang buruk, malah menuntut untuk tetap berperilaku normal.
Padahal, tanpa disadari isu ini kerap timbul dari lingkungan sekitar yang masih belum bisa memahami kondisi penderita.
Kondisi tersebut diperparah dengan kehadiran pandemi Covid-19 yang membatasi ruang gerak penderita. Mereka pun terasa terjebak di rumah, yang menjadi salah satu kontributor permasalahan mental.
Baca Juga: Randhika Djamil dan Awwe Coba Mengulik Musisi Ternama Indonesia
Rutinitas yang berubah, rapat virtual tiada henti, hingga perasaan terisolasi dari orang luar menjadi tekanan sendiri.
Berdasarkan hasil survei Litbang Harian Kompas pada September 2021 terhadap 505 responden, 58 persen menyatakan bahwa mereka merasa tertekan saat pandemi ini, dengan 50 persennya enggan pergi ke ahli karena tidak bersedia membayar.
Survei tersebut juga mengungkapkan tiga masalah utama yang menjadi stesor di masa pandemi.
Pertama, tekanan ekonomi karena kehilangan pekerjaan, penghasilan, dan bisnis tutup sebanyak 57,6 persen.
Kedua, tekanan pekerjaan karena tuntutan dari kantor yang bertambah selama bekerja dari rumah sebesar 13,4 persen.
Terakhir, tekanan sosial karena kehilangan momen bersama teman atau kerabat, kejenuhan di rumah, dan perasaan terisolasi sebanyak 12,1 persen.