Grid.ID - Sebagai upaya pengembangan konten berbasis audio, KG Media membangun Medio Podcast Network pada Juli 2021.
Platform tersebut menghadirkan beragam konten siniar (podcast), mulai dari berita, anak-anak, drama fiksi, finansial, hingga cerita personal.
Salah satu siniar produksi Medio, yaitu Kamu(s)ehat melakukan penjenamaan ulang menjadi Anyaman Jiwa.
Sebagai informasi, siniar ini merupakan hasil kerja sama Medio dengan Sonora Radio (bagian dari KG Radio Network).
Awalnya, Kamu(s)ehat merupakan kanal siniar yang memfokuskan obrolan seputar kesehatan raga.
Namun, seiring peningkatan isu isu kesehatan mental di masa pandemi Covid-19, terutama di kalangan milenial dan Gen Z, Medio dan Sonora Radio memutuskan untuk mengubah fokus.
Project Manager KG Media Sulyana Andikko mengatakan, edukasi kesehatan mental masih belum banyak dibahas di kanal audio.
Hal ini menjadi peluang bagi Medio untuk menciptakan konten terkait kesehatan mental.
“Kesehatan mental itu unik. Salah satunya, belajar hal sederhana, seperti latihan bernapas dan meditasi. Dengan demikian, dapat membantu orang-orang yang mungkin sudah lelah seharian menatap layar,” ujarnya dalam rilis yang diterima Kompas.com, Rabu (24/11/2021).
Sulyana menjelaskan bahwa program tersebut juga menghadirkan konten monolog dan dialog.
Hal ini yang kemudian mendasari penamaan “Anyaman” yang berarti ada keterkaitan antarkonten yang menenangkan jiwa.
Nantinya, siniar Anyaman Jiwa akan membahas banyak persoalan kesehatan mental yang terjadi di sekitar masyarakat, baik bersama dengan para psikolog maupun penulis atau praktisi populer. Topik yang akan dihadirkan di tiap episode pun beragam dan terkait dengan situasi kesehatan mental di Indonesia.
Di Indonesia sendiri isu kesehatan mental masih memiliki stigma negatif dan seolah tabu untuk dibahas secara luas.
Tidak jarang, lingkungan individu yang sedang mengalami kondisi kesehatan mental yang buruk, malah menuntut untuk tetap berperilaku normal.
Padahal, tanpa disadari isu ini kerap timbul dari lingkungan sekitar yang masih belum bisa memahami kondisi penderita.
Kondisi tersebut diperparah dengan kehadiran pandemi Covid-19 yang membatasi ruang gerak penderita. Mereka pun terasa terjebak di rumah, yang menjadi salah satu kontributor permasalahan mental.
Baca Juga: Randhika Djamil dan Awwe Coba Mengulik Musisi Ternama Indonesia
Rutinitas yang berubah, rapat virtual tiada henti, hingga perasaan terisolasi dari orang luar menjadi tekanan sendiri.
Berdasarkan hasil survei Litbang Harian Kompas pada September 2021 terhadap 505 responden, 58 persen menyatakan bahwa mereka merasa tertekan saat pandemi ini, dengan 50 persennya enggan pergi ke ahli karena tidak bersedia membayar.
Survei tersebut juga mengungkapkan tiga masalah utama yang menjadi stesor di masa pandemi.
Pertama, tekanan ekonomi karena kehilangan pekerjaan, penghasilan, dan bisnis tutup sebanyak 57,6 persen.
Kedua, tekanan pekerjaan karena tuntutan dari kantor yang bertambah selama bekerja dari rumah sebesar 13,4 persen.
Terakhir, tekanan sosial karena kehilangan momen bersama teman atau kerabat, kejenuhan di rumah, dan perasaan terisolasi sebanyak 12,1 persen.
Merespons hal tersebut, siniar Anyaman Jiwa diharapkan dapat menjadi upaya promotif dan preventif agar semakin banyak masyarakat yang peduli terhadap isu kesehatan mental.
Selain itu, bagi para penderita, siniar tersebut diharapkan dapat menjadi teman agar mereka tidak merasa sendiri.
Lead Producer kanal Anyaman Jiwa Ikko Anata berharap siniar tersebut bisa dijadikan masukan bagi masing-masing pendengar, baik yang sudah sadar maupun sedang mengalami masalah kesehatan mental.
“Selain itu, untuk masyarakat sekitar yang mungkin belum sadar bahwa selama ini mereka memperlakukan penderita itu kurang tepat. (Siniar ini) juga bisa jadi teman untuk konsultasi atau curhat,” katanya.
Melalui Undang-Undang (UU) No. 24 Tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa, upaya promotif disebutkan oleh pemerintah agar dapat meningkatkan kesadaran, menghilangkan stigma dan diskriminasi, serta meningkatkan pemahaman masyarakat.
Dalam UU tersebut, pemerintah juga menyebutkan peran media massa dalam melakukan upaya promotif.
Anyaman Jiwa dalam hal ini tentu berperan penting untuk menyebarluaskan informasi dengan format audio yang menarik.
Selain itu, seiring berkembangnya media informasi, intensitas dalam mendapatkan informasi juga semakin meningkat.
Terkait dengan kesehatan mental dan audio, berdasarkan laporan Culture Next yang dipublikasikan oleh Spotify pada 2021, disebutkan bahwa konsumsi siniar kesehatan mental meningkat hingga 129 persen pada kalangan Gen Z dan 263 persen pada kalangan milenial.
Data tersebut juga menyebutkan bahwa sebanyak 83 persen milenial dan 66 persen Gen Z di Indonesia mendengarkan audio untuk mengurangi level stres.
Menilik hasil riset tersebut, siniar yang membahas kesehatan mental pun disinyalir mampu memberikan pemikiran positif sehingga digemari secara global selama pandemi Covid-19.
Hal tersebut menjadi bukti bahwa platform audio dapat menjadi salah satu alternatif bagi individu yang mencoba untuk memulihkan kondisi mentalnya.
Oleh karena itu, menurut Ikko, hadirnya Anyaman Jiwa sangat penting bagi perkembangan informasi dan pengetahuan terkait kesehatan mental.
Penderita juga akan diajak berefleksi melalui cerita-cerita yang didengarkan dalam siniar.
Musim pertama dari Anyaman Jiwa akan tayang pada 1 Desember 2021.
Medio menggandeng psikolog klinis dari DearAstrid Corporate Psychology Services Dra Astrid Regina Sapiie dan psikolog Novita Tandry untuk mengisi siniar ini.
Anyaman Jiwa dapat diakses melalui media digital Spotify.
Episode terbaru akan diunggah setiap hari Senin dan Jumat. Klik tautan berikut agar kamu tidak ketinggalan setiap episode terbaru dari Anyaman Jiwa! https://bit.ly/AnyamanJiwaPodcast.
Kompasianival 2021: Optimis Melangkah!
Selain podcast seru, KG juga bakal menggelar acara keren nih.
Yup, ajang kopi darat terbesar di Indonesia bagi para kreator konten dan komunitas kembali hadir.
Kompasianival 2021 diselenggarakan pada Sabtu, 27 November 2021 secara virtual.
Acara ini terbuka gratis bagi semua orang.
Cukup dengan mendaftar dan menikmati sajian acara melalui microsite kompasianival.com.
Kompasianival tahun ini akan dibuka oleh Gita Wirjawan sebagai Keynote Speaker.
Lalu hadir pula secara virtual Founder Toko Wahab William Sunito yang akan membawakan sesi tentang digitalisasi sektor UMKM.
Baca Juga: Agar UMKM Terus Bertumbuh, Ini yang Harus Dipersiapkan Jelang 2022
Ada pula Dokter & Content Creator dr. Decsa Medika Hertanto, SpPD., yang akan berbagi tentang tren konsultasi digital dan fenomena edukasi melalui konten-konten kesehatan.
Sementara itu Maman Suherman dan Mice (kartunis) akan mengulas tentang literasi digital.
Dan Financial Planner Aulia Akbar akan mengantar peserta workshop untuk cerdas finansial.
Dari unsur komunitas hadir pula Dewi Puspasari dari komunitas KOMiK dan Ivan Padak Demon dari Pijaru yang akan berdiskusi tentang kritik film dari sudut pandang sineas dan penikmat.
Semua narasumber tersebut akan menghiasi sesi Perspektif, Life Hack dan Community Lounge.
Selain itu ada pula permainan untuk peserta Kompasiana di sesi Trivia berhadiah jutaan rupiah.
COO Kompasiana, Nurulloh mengatakan Kompasianival tahun ini akan memberikan suguhan acara yang bukan hanya menarik, melainkan memberikan dampak dan manfaat yang luas.
Baca Juga: Penggiat Brand Lokal Bagikan Strategi Agar UMKM Tetap Bertahan di Situasi Pandemi Covid-19
"Objektif kami dalam tiap penyelenggaraan Kompasianival adalah memberikan suguhan konten acara yang tidak hanya menarik tapi juga memiliki dampak dan manfaat ke banyak orang terutama bagi Kompasianer dan netizen pada umumnya melalui interaksi yang terbangun di dalamnya," katanya.
Tahun ini Kompasianival 2021 mengusung tema "Optimis Melangkah".
Dikatakan Nurulloh, melalui tema ini Kompasiana ingin membangun kembali optimisme di segala hal dalam melangkah masa mendatang, mengingat tingginya persaingan kerja, digitalisasi, kontestasi politik, isu kesehatan, dan tantangan-tantangan lainnya.
"Selama pandemi, seperti kita rasakan bersama, segalanya serba sulit, bukan hanya berdampak pada fisik semata tetapi mental tiap individu juga kena dampaknya.
Sesuai dengan tema, melalui Kompasianival 2021 ini kami ingin membangun kembali optimisme di segala hal dalam melangkah masa mendatang. Kembali punya semangat dalam melakukan segala kegiatan," ujarnya.
Nurulloh juga mengatakan harapannya supaya dapat menjadi referensi bagi siapapun.
"Digitalisasi di hampir seluruh sektor pertumbuhannya cukup agresif, namun fakta baik tersebut tidak diimbangi dengan literasi digital yang mumpuni sehingga kerap muncul masalah di sana-sini.
Dalam menghadapi tantangan di masa mendatang peningkatan literasi digital sudah jadi keharusan.
Di sinilah peran Kompasiana sebagai platfrom yang berisikan ragam ide dan gagasan untuk terus menciptakan konten-konten yang memiliki manfaat dan berdampak baik sehingga dapat menjadi referensi bagi siapapun untuk kebutuhan apapun.
Dengan begitu, optimisme dalam melanggkah di masa mendatang dapat terbentuk," jelas Nurulloh.
Tak ketinggalan yang paling dinanti adalah penghargaan yang selalu diberikan Kompasiana kepada Kompasianer berupa dengan konten paling konsisten dan berkualitas sepanjang tahun 2021.
Kompasiana Awards sendiri merupakan penghargaan kepada Kompasianer yang memiliki pencapaian tertentu pada tahun tersebut, dengan kategori Best In Citizen Journalism, Best In Opinion, Best In Fiction, Best In Specific Interest, dan Kompasianer of The Year.
Adapun Kompasianival sendiri merupakan ruang berinteraksi antara penulis di Kompasiana (Kompasianer) yang kemudian berkembang menjadi pesta netizen dan blogger se-Indonesia dalam suasana karnival.
Kompasianival pertama kali diadakan pada 10 Desember 2011 dan pada tahun ini diselenggarakan untuk kali kesebelas dengan perdana diselenggarakan secara virtual.
Sejumlah tokoh seperti Presiden RI Joko Widodo, Ivan Lanin, Arbain Rambey, Anies Baswedan, Rizal Ramli, hingga Joko Pinurbo pernah tampil dalam kegiatan ini.
Kompasianival selalu mengusung tema keindonesiaan sebagai tajuk acara.
(*)