Laporan Wartawan Grid.ID, Mahdiyah
Grid.ID - Baru-baru ini, kabar mengejutkan datang dari Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.
Pasalnya, seorang pria bernisial R (65) nekat gali makam istrinya yang sudah meniggal dunia.
Ya, kejadian mengejutkan tersebut terjadi pada Rabu (24/11/2021).
Tak hanya sekali, R diketahui sudah 2 kali berusaha menggali makam istrinya.
Namun, aksi nekatnya itu berhasil digagalkan oleh warga setempat dan beberapa anggota kepolisian.
Dikutip Grid.ID dari KOMPAS.com pada Jumat (26/11/2021), R mengaku melakukan hal itu lantaran baru saja mendapatkan bisikan gaib.
Hal itu pun diungkap oleh Kapolsek Jambon, Iptu Nanang Budianto.
"Pelaku ini menggali kubur almarhum istrinya karena merasa selama ini ada bisikan pada dirinya yang menyuruh menggali kubur almarhumah istrinya," ujarnya.
Sedangkan, dikutip Grid.ID dari TribunJatim.com pada Jumat (26/11/2021), R dikenal sebagai sosok yang sangat mencintai istrinya, Simpen.
Parni, Sekertaris Desa Jonggol sekaligus tetangga Simpen pun mengatakan bahwa R selalu mengantarkan sang istri.
Bahkan, beberapa warga pun enggan menyapa Simpen jika berpapasan di jalan lantaran takut jika R terbakar api cemburu.
"Ke mana-mana selalu diantar, belanja atau ke manapun sering berdua," ujarnya.
"Kadang-kadang para tetangga takut kalau mau menyapa istrinya. Soalnya nanti suaminya cemburu," lanjut dia.
Bahkan, anak R dan Simpen yang tinggal terpisah pun takut untuk mengunjungi ibunya lantaran R mengira sang istri akan dibawa pergi oleh anaknya.
"Anaknya ini juga takut mau menjenguk kedua orangtuanya. Soalnya Pak R ini marah, karena berpikir istrinya mau dibawa anaknya itu," jelasnya.
Selain itu, Parni juga mengungkap hal mengejutkan.
R ternyata selama ini mengalami gangguan jiwa sehingga beranggapan bahwa istrinya masih hidup.
Bahkan, saat sang istri meninggal dunia, R mengira bahwa Simpen tak lagi mencintainya lantaran tak menjawab saat diajak berbicara.
"Saat meninggal itu Robyek cerita kepada tetangganya kalau istrinya sudah tidak cinta kepada dirinya. Soalnya ditanya sudah tidak mau jawab," jelas Parni.
(*)