Si sulung lelaki, yang lahir dengan kekurangan fisik, tidak berumur panjang.
Sementara si bungsu dititipkan pada pihak keluarga pascaperceraian kedua orangtuanya.
Margaretha kemudian menuju Paris, mengubah nama menjadi "Mata Hari".
Bahasa yang tentu asing bagi warga setempat, namun menambah kesan misterius dari tari panggungnya.
Selama beberapa tahun, Mata Hari menjadi selebriti di kota tersebut sebagai penari eksotis.
Hingga jatuhlah Perang Dunia I pada 1914.
Pecahnya PD I disambut warga Eropa dengan bergembira, bukannya takut.
Sikap ini muncul karena didorong sikap nasionalistik, mereka mengira perang akan berlangsung singkat dan mengalami kejayaan.