Teman keluarga tersebut berkata: "Dia telah mengenal Russell sejak dia berusia 17 tahun dan percaya bahwa mereka memiliki kehidupan bersama. Perceraian membuatnya hancur dan butuh waktu lama baginya untuk melupakan pengkhianatan itu."
"Russell seharusnya malu dengan cara dia memperlakukan istrinya. Perilakunya menjijikkan. Dia adalah pencari nafkah utama dalam pernikahan dan memberinya gaya hidup yang dia nikmati dan dia telah mengkhianatinya."
"Haya seharusnya malu dengan caranya mengejar pria yang sudah menikah. Tak ada alasan. Karena kekayaan dan kekuatannya, dia mampu melakukan ini. Banyak nyawa hancur karena perselingkuhan ini," ujar teman keluarga ini.
Kisah asmara dua tahun itu menyebabkan sang putri meninggalkan rumahnya di Dubai bersama kedua anaknya karena takut akan hidupnya setelah dihadapkan oleh suaminya.
Dia melanjutkan perebutan sengit hak asuh anak di Pengadilan Tinggi, yang diwakili oleh pengacara terkenal Fiona Shackleton melawan Sheikh yang ingin mengembalikan anak-anak ke Dubai.
Selama persidangan, yang dengan susah payah diperjuangkan oleh Sheikh untuk merahasiakannya, hakim memutuskan Putri Haya telah mengalami intimidasi lama dan diejek tentang perselingkuhannya.
Hakim pengadilan keluarga Sir Andrew McFarlane mendengar bukti hubungan dengan Flowers, meskipun namanya tidak disebutkan dalam putusan pengadilan.
Dia diidentifikasi di kemudian hari.
Dalam putusan pencarian fakta yang mendukung Putri Haya, hakim mengatakan dia telah memulai hubungan zina dengan salah satu pengawal prianya.
Dia juga menemukan bahwa Sheikh telah melakukan kampanye ketakutan dan intimidasi termasuk menceraikannya tanpa memberitahunya, mengatur senjata yang akan ditinggalkan di kamar tidurnya dan mencoba untuk menculiknya dengan helikopter.
Sang putri sekarang tinggal di sebuah rumah senilai 85 juta poundsterling di Kensington, London, bersama kedua anaknya.
Artikel ini telah tayang di laman Intisari.id dengan judul
(*)