"This morning’s view: ngeliatin dia lagi home based learning (jadi di sekolahnya Aisha, setiap sebulan sekali mereka ngadain sekolah sistem online, supaya siswa familiar dengan sistem ini)," beber Denada.
Rupanya, Denada sedang menyempatkan waktunya untuk mendampingi sang anak karena sebentar lagi akan pulang ke Indonesia.
"Beberapa hari lalu aku bilang sama dia: 'nang, Ibu next week insyaAllah ke Indonesia yaa'," ujar Denada.
"Sejak itu, dia ga mau jauh2 dari aku. Nganter ke jemputan bis sekolah, minta sama aku. Nonton tv, aku harus duduk sebelahnya. Sekolah online, aku ga boleh jauh2," ungkap Denada.
Sebagai seorang ibu, Denada pun ikut sedih karena harus pulang ke Indonesia tanpa putrinya yang tengah mengidap leukemia itu.
Namun beruntungnya, Denada justru tak mendapat komplain dari sang anak dan berterima kasih karena masih diberi rezeki melimpah untuk menghidupi putrinya.
"Iya iya. Akupun agak2 sendu kalo inget2 minggu depan dah bakal ke Indonesia. Tapi, sama sekali ga komplen. Bersyukur yang luar biasa malah. Allah Ta’ala kasih rejeki dan pekerjaan yang bener2 aku butuhin banget. Alhamdulillah," aku Denada.
Tak ketinggalan, Denada memanjatkan doanya agar senantiasa dilindungi oleh Tuhan serta dilimpahi rezeki kehidupan.
"Bismillah, semoga kita semua sehat2 terus, dijaga dan dihindarkan dari segala penyakit, dilindungi Allah di setiap langkah, dilancarkan semua pekerjaan, dilapangkan rezekinya, dan dimudahkan segala urusannya," tukas Denada.
(*)