Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa MarifahGrid.ID - Baru-baru ini dokter yang berasal dari Italia, tertangkap basah di kamar hotel.Dilansir Grid.ID dari Eva.vn pada Sabtu (27/11/2021), dokter ini ketahuan ngamar dengan salah satu pasiennya.Rupanya, ia mengajak tidur pasiennya dengan modus akan merawat dan menyembuhkan penyakit kelamin yang diderita pasien.Dokter yang bernama Giovanni Minniello (60) dikenal sebagai dokter spesialis ginekologi yang bekerja di Kota Bari, Apulia, Italia Selatan.
Kedoknya terbongkar saat ia menjadi sasaran investigasi sebuah acara televisi yang menyoroti kasus seperti ini.Sebelumnya, Anna Maria (33) menemui Giovanni karena ingin berkonsultasi soal rencana kehamilannya.Saat pemeriksaan, Giovani malah menyebut bahwa Anna mengidap HPV meskipun hasil tes papsmearnya negatif.
Saat Anna meminta penjelasan, Giovanni malah selalu menegaskan bahwa ia tak pernah salah mendiagnosa pasiennya.
Saat Anna kembali dan meminta hasil tes-nya, Giovanni justru mengajaknya berhubungan seksual dengan modus untuk menyembuhkan penyakitnya.Anna tak menerima tawaran Giovanni dan lantas menghubungi tim investigasi 'Le Lene' untuk mengekspose wajah dokter itu.Tim investigasi kemudian menyiapkan seorang aktris yang menyamar sebagai pasien.Sesuai dugaan, Giovanni melancarkan modusnya mengajak tidur pasien dengan menyebut bahwa di leher rahimnya terdapat bintik-bintik putih.Dengan dalih tubuhnya sudah disuntik antibodi dan vaksin, Giovanni menyebut bahwa pasiennya akan sembuh jika berhubungan seksual dengannya.Pasien yang menyamar itu pun setuju dan membuat janji di hotel.Saat hendak berhubungan intim, pasien itu meminta Giovanni mengenakan alat kontrasepsi, tapi dokter itu mengatakan bahwa mengenakan kondom akan menghilangkan manfaat antibodinya.
Saat hendak menyetubuhi pasiennya, Giovanni lantas digrebek tim investigasi televisi.
Dokter itu pun sempat mengelak tapi polisi yang mendapat laporan dari lima belas wanita lain yang mengaku menjadi korban Giovanni pun membuatnya ditangkap polisi.Melalui pengacaranya Giovani mengaku hanya menawarkan pengobatan alternatif dan enggan disebut memaksa pasien untuk berhubungan seksual dengannya.Marika Massara, Ketua Koordinator Pusat Pencegahan Kekerasan di Kota Bari menyebut bahwa mendapat banyak laporan soal kasus ini."Kami menerima lusinan laporan terkait kasus ini, perempuan mengeluh mendapat kasus serupa," ujar Marika.
(*)