"Sering dibilangin sama Ibunya, enggak usah malam-malam, soalnya Ridho pulang di atas jam 12 terus," ungkap Zarul mengingat ucapan sang ibu ke Ridho."Kalau udah dapat buat beli rokok atau bensin ya sudah. Toh kamu masih bujangan belum ada tanggungan apa-apa. Gak perlu ngoyo lah, begitu pesan orangtuanya," imbuhnya.Dua minggu sebelum kematian Ridho, korban berpamitan bahwa ia akan pindah lantaran mendapat pekerjaan baru.Anehnya, Ridho merahasiakan pekerjaan dan alamat kostnya dari keluarga.Meski begitu, Ridho rutin mengirim pesan WhatsApp ke ibunda setiap harinya.Namun dua hari sebelum ditemukan menjadi korban mutilasi nomer Ridho ditemukan tidak aktif."Terakhir online kelihatan di WA itu hari Kamis, dua hari. Sehari setelah itu, HP-nya sudah enggak bisa dihubungi," kata Zarul.Hal ini jelas membuat ibunda dan keluarga cemas hingga datanglah kabar bahwa Ridho menjadi korban mutilasi.