Sebelum disimpan ke dalam chiller, disarankan untuk membungkus tempe terlebih dahulu dengan plastic wrap.
Pastikan tidak ada lubang dan kedap udara, supaya tidak timbul bintik-bintik air yang bisa merusak tekstur tempe.
Saat menggunakan metode ini, tidak disarankan untuk menyimpan tempe dalam chiller lebih dari 3 hari.
Saat hendak dimasak, jangan lupa diamkan tempe selama 10-15 menit terlebih dahulu di luar ruangan, sampai bagian dalam tempe sudah tidak dingin.
Hal ini bertujuan agar tekstur tempe bisa kembali normal dan tak terlalu keras.
3. Tak Perlu Dimasak Dulu
Chef Aguk menjelaskan saat makanan sudah masuk dalam proses dimasak, maka kualitasnya secara otomatis menurun.
Sementara tempe masak yang disimpan dalam chiller, harus dimasak atau dihangatkan lagi saat hendak disantap kembali.
Perlu diketahui, hal tersebut dapat mengurangi kualitas tempe 2 kali lipat.
Sebab, tempe dimasak yang disimpan lalu dimasak lagi juga dapat mengurangi segi rasanya.
4. Kukus Agar Fermentasi Berhenti
Chef Aguk menyarankan, sebaiknya tempe dikukus terlebih dahulu agar proses fermentasinya berhenti.
Hal ini bertujuan agar kedelai tidak terus berkembang dan tempe tidak menjadi busuk karena over-cooked.
Setelah dikukus, tempe kemudian bisa disimpan dalam kulkas.
(*)