Laporan Wartawan Grid.ID, Rizqy Rhama Zuniar
Grid.ID - Tahukah kalian, ada cara menyimpan tempe agar lebih awet dan tahan lama.
Cara menyimpan tempe berikut ini sebaiknya wajib diketahui oleh para ibu rumah tangga.
Pasalnya, tak sedikit orang yang masih awam mengenai cara menyimpan tempe yang baik dan benar.
Apakah kalian kerap menemui tempe yang disimpan menjadi cepat busuk?
Padahal, tempe sudah disimpan dalam kulkas yang notabenenya suhunya mampu mengawetkan tempe agar tahan lebih lama.
Namun, tak jarang tempe yang sudah disimpan baik-baik di dalam kulkas tetap membusuk.
Perlu diketahui, tempe merupakan makanan dari kacang kedelai yang membutuhkan perhatian khusus dalam hal penyimpanan.
Baca Juga: Ngeri Abis! Jangan Sampai Kamu Masak Tempe dengan Cara Ini Atau Nyawa Terancam Melayang
Mengutip dari Kompas.com, Chef Aguk Prasetiyo dari Hotel Santika Cirebon menjabarkan tips menyimpan tempe pada suhu ruang, kulkas dan freezer, supaya lebih awet dan tahan lama.
Cara ini mampu membuat kualitas tempe tetap terjaga dan terasa enak saat disantap.
“Kalau tempe yang sudah matang disimpan pada tempat yang terlalu dingin tidak baik atau disimpan di tempat yang terlalu panas juga kurang baik," kata Chef Agus yang dikutip Grid.ID dari Kompas.com, Minggu (28/11/2021).
"Tempe juga harus cepat digunakan dalam jangka waktu tertentu,” imbuhnya.
Berikut 4 cara menyimpan tempe yang baik dan benar agar lebih awet dan tahan lama.
1. Batas Waktu Pemakaian
Tempe sebaiknya cepat diolah setelah baru dibeli.
Perlu diketahui, tempe yang terlalu lama disimpan akan mengalami penurunan kualitas, seperti dari segi rasa, tekstur, warna, dan bau.
Melansir dari TribunBatam.id, Chef Agus Prestiyo menyarankan untuk mengolah tempe maksimal 2 hari setelah dibeli.
“Lebih baik cepat diolah, maksimal setelah 2 hari tempe tersebut dibeli, karena tempe saat disimpan mengalami proses masak (frementasi) terus,” kata Chef Aguk yang dikutip Grid.ID dari TribunBatam.id, Minggu (28/11/2021).
Selain itu, tidak disarankan menggunakan tempe dengan usia lebih dari 2-3 hari.
2. Simpan Tempe dalam Chiller
Jika tak sempat memasak tempe secara langsung, kalian bisa memasukkannya ke dalam chiller.
Chiller merupakan tempat penyimpanan dalam kulkas yang biasanya terletak di bagian bawah freezer dan bagian paling bawah kulkas.
Sebelum disimpan ke dalam chiller, disarankan untuk membungkus tempe terlebih dahulu dengan plastic wrap.
Pastikan tidak ada lubang dan kedap udara, supaya tidak timbul bintik-bintik air yang bisa merusak tekstur tempe.
Saat menggunakan metode ini, tidak disarankan untuk menyimpan tempe dalam chiller lebih dari 3 hari.
Saat hendak dimasak, jangan lupa diamkan tempe selama 10-15 menit terlebih dahulu di luar ruangan, sampai bagian dalam tempe sudah tidak dingin.
Hal ini bertujuan agar tekstur tempe bisa kembali normal dan tak terlalu keras.
3. Tak Perlu Dimasak Dulu
Chef Aguk menjelaskan saat makanan sudah masuk dalam proses dimasak, maka kualitasnya secara otomatis menurun.
Sementara tempe masak yang disimpan dalam chiller, harus dimasak atau dihangatkan lagi saat hendak disantap kembali.
Perlu diketahui, hal tersebut dapat mengurangi kualitas tempe 2 kali lipat.
Sebab, tempe dimasak yang disimpan lalu dimasak lagi juga dapat mengurangi segi rasanya.
4. Kukus Agar Fermentasi Berhenti
Chef Aguk menyarankan, sebaiknya tempe dikukus terlebih dahulu agar proses fermentasinya berhenti.
Hal ini bertujuan agar kedelai tidak terus berkembang dan tempe tidak menjadi busuk karena over-cooked.
Setelah dikukus, tempe kemudian bisa disimpan dalam kulkas.
(*)