"Istrinya dipukuli sehingga takut. Selain itu juga diancam tidak diberi uang," kata kata Kasat Reskrim Polres Salatiga AKP Nanung Nugroho Indaryanto.
Kasus ini pun diketahui oleh pihak sekolah dan gurunya yang kemudian melaporkan MS ke polisi.
Korban diketahui mencoba bunuh diri hingga tiga kali saat di sekolah.
Kasus ini kini sudah sampai ke tahap penyerahan ke jaksa penuntut umum.
"Penyerahan berkas tahap 1 sudah kita lakukan kemarin. Jika tidak ada kendala, selanjutnya nanti penyerahan tahap 2, yakni penyerahan tersangka dan barang bukti," kata Nanung Nugroho.
MS mengaku alasannya melakukan tindakan bejat itu lantaran sang istri tidak melayaninya.
"Dia ada masalah sama istrinya, tidak pernah dilayani lalu dilampiaskan ke anak. Dan kejadian itu sudah berlangsung bertahun-tahun," kata Indra Mardiana.
Kini korban dalam pemulihan fisik dan psikis.
Melansir Antaranews.com, Ketua Laboratorium Intervensi Sosial dan Krisis Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Dicky Pelupessy menjelaskan bahwa trauma akibat pelecehan seksual tak dapat diketahui kapan akan sembuh.
Hilangnya trauma akibat pelecehan seksual juga bergantung pada apakah korban sudah mengikhlaskan kejadian tersebut atau memaafkan pelaku.
Menyembuhkan luka batin dan trauma akibat pelecehan seksual itu tak berbatas waktu dan bisa saja terjadi sepanjang usia.
"Munculnya luka itu, konsepnya kita tidak akan pernah bisa pastikan, kalau kita jatuh, langsung terlihat lukanya," tutur Dicky.