Klaim gila itu diungkapkan oleh seorang mantan tahanan yang selamat dari kamp konsentrasi di Kaechon.
Dia mengatakan dengan nama samaran Kim-Il-Soon.
"Tanahnya sangat subur, dan pertaniannya berhasil di sana karena tubuh manusia yang terkubur berfungsi sebagai pupuk alami," beber Kim-Il-Soon.
"Beberapa penjaga mengatakan, bahwa mereka harus mengubur mayat secara merata di seluruh tanah hingga membuahi seluruh area," katanya.
"Salah satunya mereka juga menguburnya di pegunungan," jelasnya.
"Suatu hari ada anak sedang kencing di pegunungan dan melihat tangah mecuat mereka lupa untuk menguburnya dengan benar," paparnya.
Kim-Il-Soon secara terang-terangan berani membongkar semuanya kepada Komite Hak Asasi di Korea Utara (HRNK).
Dia mengatakannya, setelah berhasil melarikan diri dan kini berada di Korea Selatan.