Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa MarifahGrid.ID - Perilaku bejat kakek berinisial AB (64) asal Bandung Barat ini bikin geram.Melansir Tribunjabar.ID pada Selasa (30/11/2021), AB tega memperkosa cucunya sendiri.Perbuatan bejatnya dilakukan saat korban yang baru berusia 14 tahun itu mengantarkan makanan ketika ia bekerja.AB sendiri sebelumnya berprofesi sebagai penjaga villa.Kondisi villa yang sepi semakin melancarkan aksi bejat AB ke cucunya sejak akhir tahun lalu.Korban yang merupakan cucunya sendiri ini sampai hamil dan kini telah melahirkan.Ibu kandung korban, H menyebut bahwa kecurigaannya bermula saat korban hamil 7 bulan.Usai dibawa ke bidan, korban didesak H agar mengatakan apa yang yang terjadi.
Awalnya korban takut dan menangis, tapi akhirnya ia mengatakan bahwa semua ini adalah perbuatan AB."Baru ketahuan sekitar bulan Maret, diantar bibinya ke bidan. Ternyata anak saya sudah hamil tujuh bulan. Awalnya enggak ngaku, nangis dan takut," ungkap H.
Hati H remuk redam tahu anaknya menjadi korban pemerkosaan oleh saudara sendiri.H lantas berdiskusi dengan RT dan RW, dan diambillah keputusan untuk melaporkan AB ke polisi."Mau dinikahkan tapi bingung karena masih hubungan sedarah. Tidak ada jalan keluar. Saya segera laporan ke polisi," kata H.H pun mengatakan bahwa tak ingin mengampuni AB.AB pun mendapat hukuman 11 tahun penjara atas perbuatannya."Ketika di ruang sidang, saya ditanya hakim dan jaksa, apa ibu mau mengampuni, saya bilang tidak, tidak ada toleransi. Anak saya masih kecil, masa depannya telah hancur," ucapnya.
Kini korban pun dititipkan ke saudaranya di Lembang agar bisa sedikit melupakan tragedi yang menimpanya."Sekarang sering diajak oleh saya untuk mengurus lahan pertanian di dekat rumah. Harapan sekarang, mudah-mudahan NU bisa melanjutkan sekolah," ujar H."Sekarang mestinya ia duduk di bangku SMP. Karena enggak ada biaya, terpaksa dia hanya sampai kelas 4 SD," imbuhnya.Melansir Antaranews.com, Ketua Laboratorium Intervensi Sosial dan Krisis Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Dicky Pelupessy menjelaskan bahwa trauma akibat pelecehan seksual tak dapat diketahui kapan akan sembuh.
Hilangnya trauma akibat pelecehan seksual juga bergantung pada apakah korban sudah mengikhlaskan kejadian tersebut atau memaafkan pelaku.Menyembuhkan luka batin dan trauma akibat pelecehan seksual itu tak berbatas waktu dan bisa saja terjadi sepanjang usia."Munculnya luka itu, konsepnya kita tidak akan pernah bisa pastikan, kalau kita jatuh, langsung terlihat lukanya," tutur Dicky."Tapi trauma kita terhadap jatuh? Itu munculnya mungkin tidak sekarang, munculnya bisa pekan depan, bulan depan atau tahun depan tergantung seberapa traumatik peristiwa itu," sambungnya.Dicky pun menambahkan bahwa trauma akan pelecehan seksual merrenggut rasa percaya diri, rasa aman, hingga rasa percaya korban terhadap orang lain.Orang tua haruslah terus memberikan pendampingan dna jangan sampai menyalahkan anak atas peristiwa itu. "Yang dapat pendampingan saja itu tidak mudah untuk bisa pulih, apalagi kalau kita temukan dia yang tidak memiliki kemungkinan (untuk didampingi)," ujar Dicky.
(*)