"Mau ke puskesmas, mau melahirkan, tetapi melahirkan di jalan, perjalanan dari sana ke puskesmas setengah mati," kata Ernesti"Kena jalan rusak, sedangkan ambulans hanya sampai di jalan yang bagus, (ambulans) sampai di Rehok," lanjutnya."Jalan rusak kurang lebih 5 km sampai 7 km, dan baru sekitar 2 km sampai 3 km dalam perjalanan sudah melahirkan," tambahnya.
Suami Fenita, Andrianus Jun mengungkap bahwa ia sedih melihat anaknya lahir di pinggir jalan berlumpur."Saya sangat sedih karena lihat anak saya dilahirkan di jalan, di mana jalan jelek dan lumpur," kata Jun.Dilansir Grid.ID dari Kompas.com, Kepala Desa Golo Ndari, Benediktus Hawan membenarkan bahwa warganya ada yang terpaksa melahirkan di pinggir jalan.Benediktus mengungkap fakta bahwa tak hanya Fenita yang mengalami kejadian serupa.