Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa MarifahGrid.ID - Seorang ibu hamil asal Manggarai Barat tiba-tiba menjadi sorotan publik.Melansir Tribun-video.com pada Selasa (30/11/2021), ibu hamil ini terpaksa ditandu hingga sejauh 5 kilo meter. Ibu hamil bernama Fenita Ngedes (26) itu, ditandu menggunakan kain tenun khas Manggarai, Songke dan 2 batang bambu sebagai alat bantu.Akses transportasi berupa jalan yang menuju desa tempat tinggal Fenita mengalami kerusakan parah.Jalanan sekitar 5 kilo meter yang menuju Desa Golo Ndari, Kecamatan Welak, Kabupaten Mabar ini dipastikan tak bisa dilalui.Terpaksalah Fenita ditandu untuk menuju Puskesmas Datak.Perjalanan ini dimulai pada pukul 12 WITA.Namun, baru 3 kilo meter perjalan, Fenita terpaksa melahirkan di pinggir jalanan berlumpur dan rusak pukul 14.00 WITA.
"Mau ke puskesmas, mau melahirkan, tetapi melahirkan di jalan, perjalanan dari sana ke puskesmas setengah mati," kata Ernesti"Kena jalan rusak, sedangkan ambulans hanya sampai di jalan yang bagus, (ambulans) sampai di Rehok," lanjutnya."Jalan rusak kurang lebih 5 km sampai 7 km, dan baru sekitar 2 km sampai 3 km dalam perjalanan sudah melahirkan," tambahnya.
Suami Fenita, Andrianus Jun mengungkap bahwa ia sedih melihat anaknya lahir di pinggir jalan berlumpur."Saya sangat sedih karena lihat anak saya dilahirkan di jalan, di mana jalan jelek dan lumpur," kata Jun.Dilansir Grid.ID dari Kompas.com, Kepala Desa Golo Ndari, Benediktus Hawan membenarkan bahwa warganya ada yang terpaksa melahirkan di pinggir jalan.Benediktus mengungkap fakta bahwa tak hanya Fenita yang mengalami kejadian serupa.
Sebelumnya beberapa ibu hamil dari desanya juga sempat mengalami hal yang sama dengan Fenita.Melahirkan di jalan ini terjadi karena akses transportasi berupa jalan ini belum diaspal."Ini bukan kejadian pertama. Kejadian ibu hamil melahirkan di jalan sering terjadi karena jalan belum diaspal," tutur Benediktys.Kepala desa itu kemudian mengatakan bahwa pemerintah daerah seharusnya membuka mata atas hal ini."Saya sebagai Kepala Desa Golo Ndari berharap perhatian dari Pemda Manggarai Barat untuk meningkatkan perbaikan jalan di desa supaya kejadian ibu melahirkan di jalan tidak terjadi di kemudian hari," kata Benediktus.
(*)