Laporan Wartawan Grid.Id, Hana FutariGrid.ID - Roda kehidupan memang terus berubah seiring berjalannya waktu.Hal tersebut tampaknya juga dialami oleh pasangan selebritis Yati Octavia dan Pangky Suwito.Dikutip Grid.ID dari Sajian Sedap, lama tak muncul di layar kaca maupun layar lebar, Pangky Suwito dan Yati Octavia ternyata kini harus berjualan martabak demi dapur yang tetap ngebul.Hal tersebut lantaran Pangky Suwito dan Yati Octavia kini sepi job dan masa gemilang mereka di dunia akting sudah berakhir.Nasib pun membuat, Yati Octavia dan Pangky Suwito memutuskan untuk berjualan martabak. Pasangan suami istri ini pun begitu serius menekuni dunia bisnis kuliner tersebut.Bahkan, saking seriusnya, Pangky Suwito rela melakukan survey ke beberapa penjual martabak yang kerap mangkal di daerah Jakarta.
"Saya survey selama setahun, saya selalu nongkrong di tukang martabak. Biasanya malam minggu ramai tuh. Dari situ saya belajar banyak bisnis, karena jualan martabak rupanya sangat menguntungkan," ujar Pangky Suwito.
Meski kini kariernya sudah tak segemilang dulu, namun Pangky Suwito dan Yati Octavia tak lupa untuk berbagi.Pangky mengatakan kalau beberapa persen dari hasil penjualan martabak ini disumbangkan kepada beberapa orang yang membutuhkan. Sementara itu dikutip Grid.ID dari Tribun Timur, pasangan Yati Octavia dan Pangky Suwito sempat menduduki tahta artis terlaris pada zamannya.Bahkan, Yati Octavia pernah menjadi salah satu aktris termahal dalam segi honor.Wajahnya pun kerap menghiasi perfilman Tanah Air di era 80-an.
Yati Octavia dikenal lewat perannya sebagai Ani dalam beberapa film bersama Rhoma Irama.Dia pun tak menampik jika dikatakan sebagai aktris termahal pada zamannya.
Baca Juga: Di Eranya, Yati Octavia dan Roy Marten Pernah Jadi Artis Termahal
Sempat dijuluki si ratu film, Yati Octavia menerima honor lebih dari Rp 5 juta rupiah ketika namanya melambung tinggi.Nominal tersebut terbilang begitu tinggi yang diterima oleh Yati Octavia pada masanya.Namun kini, Yati Octavia dan sang suami, Pangky Suwito harus banting stir menjadi pengusaha martabak di tengah karier mereka yang meredup.
(*)