Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Dienfitri
Grid.ID - Apa yang akan dilakukan seorang istri apabila memergoki suaminya sedang berhubungan badan dengan wanita lain?
Tentu harus ada hukuman setimpal bagi suami yang tega menyelingkuhi, apalagi sampai berhubungan badan dengan wanita lain.
Alhasil, pria yang dipergoki sedang berhubungan badan alias 'nina ninu' dengan selingkuhannya ini dijebloskan ke kandang babi.
Gilanya, wanita yang menjadi selingkuhannya juga diketahui merupakan istri dari pria lain.
Tak hanya dikurung di kandang babi, pria yang berasal dari Tiongkok itu lalu dicelupkan beberapa kali ke sungai.
Dilansir Sosok.ID dari World of Buzz, insiden itu terjadi di Distrik Dianbai di Provinsi Guangdong, Tiongkok.
Kejadian itu terungkap saat sebuah video beredar viral di internet sejak Jumat (20/11/2020) lalu.
Dalam video itu, seorang pria hanya mengenakan celana dalam terlihat duduk di ranjang dengan darah menutupi hidung dan mulutnya.
Setidaknya, tiga pria lain yang terlibat dalam insiden itu telah merekam aksinya saat mereka menginterogasi dan memarahi korban.
Mereka kemudian mengikat tangan pria tersebut dengan tali.
Mereka menemukan sebuah kandang babi dari bambu dan memaksa pria tersebut masuk.
Pria ini dimasukan ke kandang babi lantaran kepergok selingkuh oleh istrinya.
Bak permintaan tolongnya hilang ditiup angin, pria itu berteriak minta ampun, tapi mereka mengabaikannya dan mencelupkan lagi kandang babi itu ke dalam air.
Polisi dari kota Maoming membenarkan kejadian tersebut dan mengatakan bahwa penyelidikan telah dibuka.
Korban dikatakan tidak mengalami luka serius, sementara ketiga tersangka sudah menyerahkan diri.
Usut punya usut, metode hukuman ini dipraktikkan oleh orang-orang di Tiongkok pada masa lalu.
Saat itu, orang atau pasangan yang kedapatan melakukan perzinahan akan dimasukkan ke dalam kandang babi dan ditenggelamkan di sungai.
Meskipun eksekusi semacam ini tidak pernah disahkan secara hukum di Tiongkok, tapi metode hukuman ini tetap dilakukan oleh mereka yang berasal dari kelompok sosial ekonomi bawah.
Biasanya, terdakwa akan dibawa ke pusat komunitas desa, di mana pemimpin akan mendengarkan kesaksian dari terdakwa dan saksi, serta mempertimbangkan putusan.
Terdakwa juga akan dipaksa untuk mengidentifikasi pasangannya yang juga akan dibawa ke depan untuk menerima hukuman.
Terdakwa kemudian diikat dengan tali untuk membatasi pergerakan mereka dan ditempatkan di kandang yang terbuat dari bambu.
Kandang ini disebut sebagai kandang babi karena digunakan untuk mengangkut babi.
Kandang tersebut kemudian akan dibuang ke sungai sampai terdakwa meninggal.
Setelah itu, jenazah mereka akan diambil dan dikuburkan.
Mengutip dari Kompas.com, coach cinta dan kehidupan bersertifikat asal New York, Mitzi Bockmann, menjelaskan ada 5 alasan orang nekat melakukan perselingkuhan.
1. Orang tua mereka melakukannya
Bockmann mengatakan bahwa salah satu kliennya menyebutkan bahwa kedua orang tuanya berselingkuh dan menghancurkan keluarganya.
2. Mencoba menyabotase hubungan mereka
Banyak orang yang terjebak dalam suatu hubungan yang mereka benci.
Namun, hubungan itu biasanya dimulai dengan baik, sebelum berujung dipenuhi kekacauan.
Hasilnya, selingkuh menjadi cara terbaik dalam menyabotase hubungan mereka.
3. Mencoba menyelamatkan hubungan
Bockmann mengungkapkan bahwa ia sempat memiliki seorang klien yang diminta untuk berselingkuh oleh terapisnya demi menyelamatkan pernikahannya.
Kliennya itu memang tidak mendapatkan dukungan emosional dari suaminya selama bertahun-tahun.
4. Depresi
Bagi mereka yang depresi, tak ada satu hal pun yang dapat membuat mereka bahagia.
Terlepas dari apakah mereka menderita depresi kimia (di mana zat kimia otaknya tak seimbang), atau depresi situasional (perubahan mood yang disebabkan oleh berbagai hal dalam hidup), penderita depresi akan mencari berbagai cara yang dapat menolong mereka merasa lebih baik.
Memahami bahwa depresi merupakan salah satu alasan mengapa orang-orang berselingkuh dapat membantu menjelaskan apa yang sulit dijelaskan.
5. Memiliki masalah kontrol impulsif
Banyak orang memiliki masalah kontrol impulsif, dan masalah ini dapat mencegah mereka menahan diri dari situasi yang akan memberi mereka rasa puas.
(*)