Laporan Wartawan Grid.ID, Rizqy Rhama Zuniar
Grid.ID - Seorang bayi di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta ditemukan meninggal dunia di rumahnya.
Bayi berusia 1,5 tahun yang diketahui bernama Narendra itu ditemukan meninggal dunia tenggelam di kolam ikan hias di rumahnya.
Kejadian nahas itu terjadi di Pedukuhan Tanggalan, Kalurahan Palihan, Kapanewon Tewon, pada Jumat (3/12/2021), sekitar pukul 06.00 WIB.
Polisi yang menerima kabar tersebut beberapa jam setelah peristiwa terjadi pun langsung menuju lokasi.
Mengutip dari Tribun-video.com, guna memastikan kejadian, Reskrim Polsek Temon mendatangi lokasi dan melakukan olah TKP.
Polisi juga meminta keterangan orang tua bayi malang itu terkait peristiwa tersebut, yakni Pujono (43) dan Rapih Juwito (48).
Berdasarkan keterangan Pujono, kejadian nahas yang menimpa anaknya itu terjadi pada Jumat (3/12/2021), sekitar pukul 06.00 WIB.
Melansir dari Kompas.com, kejadian bermula ketika korban ditinggal mencuci pakaian dan membersihkan rumah oleh sang ibu.
Kepada polisi, ayah korban menceritakan, awalnya istrinya memberikan susu kepada Narendra.
Setelah itu, anaknya lalu diturunkan dan ditinggal mencuci pakaian dan membersihkan rumah, yang berlangsung sekitar setengah jam.
Kemudian, ia mencuci piring di tempat cuci piring yang terletak di sebelah kolam ikan hias di dalam rumahnya.
Kala itu, kondisi kolam ikan di rumahnya sedang penuh air dengan kedalaman kurang lebih 80 cm.
Pada saat itulah, sang ibu melihat anaknya sudah tenggelam di dalam kolam ikan.
Kasubag Humas Polres Kulon Progo, Iptu I Nengah Jeffry Prana Widyana menyebut bahwa korban memiliki tinggi badan 75 centimeter.
“Korban tinggi 75 cm,” kata Jeffry yang dikutip Grid.ID dari Kompas.com, Sabtu (4/12/2021).
Sang ibu kemudian segera menyelamatkan Narendra dari dalam kolam dan langsung membawanya ke RS Riski Amalia Temon.
Sayang, tak berselang lama, dokter menyatakan bahwa Narendra sudah meninggal dunia.
Balita malang itu kemudian dibawa pulang untuk proses pemakaman.
Di sisi lain, orangtua korban mengaku sudah mengikhlaskan kepergian anaknya dan menganggap kejadian tersebut sebagai musibah.
(*)