Laporan Wartawan Grid.ID, Rissa IndrastyGrid.ID - Mencukur bulu kemaluan adalah hal yang dilakukan oleh sebagian orang dewasa.Menurut sebuah studi pada tahun 2015, setidaknya 95 persen orang mencukur bulu kemaluan sebanyak satu kali dalam sebulan.Masih menurut penelitian yang sama, 60 persen pria dan 24 persen wanita cenderung memilih pasangan yang tidak atau sedikit memiliki bulu pada kemaluannya.Namun sebenarnya, ada banyak manfaat bulu kemaluan yang tak banyak diketahui orang.Dikutip Grid.ID melalui Komoas.com, Sabtu (4/12/2021), ada lebih banyak manfaat dari rambut pubis yang kita miliki antara lain:FeromonTubuh kita memiliki kelenjar aroma di selangkangan yang menghasilkan feromon. Zat kimia ini dapat mempengaruhi otak dan memicu ketertarikan dari lawan jenis.Rambut kemaluan yang tumbuh di selangkangan berfungsi melindungi kelenjar tersebut dan menjaga aromanya tetap kuat.
Baca Juga: Sering Menjadi Pertanyaan, Perlukah Mencukur Bulu Kemaluan? Simak Artikel Berikut!
BantalanMembiarkan rambut pubis tetap tumbuh dapat melindungi alat kelamin saat berhubungan seksual. Gesekan yang dihasilkan saat berhubungan badan dengan pasangan bisa menyebabkan iritasi dan menimbulkan rasa tidak nyaman.Rambut di area tersebut berfungsi sebagai bantalan agar kontak yang terjadi tetap aman dan tidak menyebabkan rasa perih.PerlindunganDr Ross mengatakan ada efek buruk yang tidak disadari banyak orang saat mencukur rambut kemaluannya. "Posisi dan aktivitas seks tertentu tidak senyaman seperti sebelumnya," ujarnya.
Hal ini karena rambut di area genital melindungi tubuh kita dari beberapa kondisi. Misalnya saja saat mengenakan pakaian ketat atau bersepeda.KebersihanBanyak orang merasa rambut kemaluan yang dibiarkan tumbuh sebagai sesuatu yang jorok. Faktanya, anggapan ini salah karena fungsinya sangat besar untuk kebersihan diri.
Dr Ross menegaskan rambut kemaluan yang bersih memberikan penghalang pelindung yang dapat membantu mencegah kotoran dan kuman menyerang area sensitif.
Baca Juga: Ternyata Mencukur Bulu Kemaluan Punya Efek Samping, Ini Tipsnya Agar Tak Iritasi!
Daya tarik seksArea kemaluan yang bebas bulu dianggap lebih menarik karena pengaruh media dan industri film porno. Padahal, banyak pria dan wanita yang beranggap rambut kemaluan memiliki daya tarik tersendiri.Salah satunya karena dianggap sebagai tanda visual kematangan seksual. Tentu saja ini berlaku untuk area kemaluan yang terawat dan bersih.Mencukur rambut kemaluan wanita bisa berisiko iritasi dan membuat folikel rambut yang tertinggal terinfeksi.Bahkan, mencukur rambut kemaluan juga dapat meninggalkan luka mikroskopis."Ketika iritasi itu dikombinasikan dengan lingkungan yang hangat dan lembab di area kelamin, ini mendatangkan risiko berkembangnya bakteri patogen yang dapat menyebabkan penyakit," ungkap Dr Vanessa Mackar, Konsultan Obstetrician dan Ginekolog dari Royal College of Obstetricians and Gynecologists, Inggris.Untuk diketahui, rambut kemaluan di daerah genital juga membantu meminimalkan kontak kulit dengan seseorang yang mungkin sudah memiliki penyakit menular seksual.Ini terjadi karena rambut di area vital akan membantu mencegah kontraksi.
"Mencukurnya bisa sangat merugikan karena membuat wanita berisiko lebih tinggi terkena penyakit kelamin, seperti kutil kelamin," kata Mackar.Hal ini juga dapat menyebabkan kerusakan ringan yang tidak nyaman, seperti luka bakar, kemerahan, lecet dan gatal.Mencabut rambut kemaluan pun dapat menyebabkan kerusakan kulit dan infeksi.Bahkan, dapat menimbulkan rasa sakit yang berakibat pada infeksi atau radang, atau yang dikenal dengan folikulitis.Dalam banyak kasus, folikulitis akan hilang dengan sendirinya.Namun, jika terjadi dalam kondisi parah, dokter biasanya memberikan antibiotik untuk mengobati kondisi tersebut.Baiknya jika ingin mencukur rambut kemaluan, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.
Baca Juga: Sering Mencukur Bulu Kemaluan? Ini Adabnya Menurut Agama Islam
(*)