Bahkan, wanita yang saat itu berusia 23 tahun tersebut terdengar masih bisa bercanda saat gunakan aplikasi Facetime.
Dia berbicara dengan seorang pria di ruang duka putrinya.
Ketika anggota staf pemakaman kembali ke kamar, Porton berhenti tertawa dan mulai menatap kosong dan tidak memberikan banyak informasi.
Di momen yang sama juga, Porton menerima 41 permintaan teman di aplikasi kencan pada 16 Januari atau sehari setelah Lexi meninggal.
Gadis-gadis itu menjadi 'beban' baginya dan menghalangi dia melakukan apa yang dia inginkan, termasuk menghalangi pertemuan dengan pria untuk berhubungan seks dengan imbalan uang.
Sementara itu, dikutip Grid.ID dari Suar.ID, Jaksa Penuntut, Oliver Saxby mengatakan, pada 30 Januari 2018, terdakwa, saudara perempuannya, Karen dan Scarlett menghadiri perawatan pemakaman untuk membahas pengaturan pemakaman Lexi.
"Awalnya pertemuan dengan staf pemakaman, Stella Curley, sulit, karena terdakwa tampak tegang dan dia diam menatap ke langit," kata Oliver Saxby.