Ia merebus anaknya sendiri, memakan daging anaknya, dan akhirnya ditangkap.
Beberapa tahun lalu, koran pemerintah Korea Utara mengumumkan agar seluruh warga bersiap untuk makan akar rumput dalam menghadapi musim kelaparan yang akan datang.
Meski begitu, koran itu menyatakan warga Korea Utara tidak boleh menyalahkan pemimpin mereka, Kim Jong Un, jika jutaan rakyat mati kelaparan.
"Bahkan jika kita sampai tidak sanggup lagi, kita tetap harus menunjukkan kesetiaan kepada pemimpin kita, Kim Jong Un, hingga ajal tiba," demikian tulisan di tajuk surat kabar di Korea Utara.
Surat kabar The Telegraph mengabarkan, rakyat di Ibu Kota Pyongyang sudah diperintahkan untuk memberikan beras sebanyak 1 kilogram kepada negara.
Kini, banyak warga sudah mulai menyetok makanan buat menghadapi gelombang kelaparan.
Melansir bbc.com, redaktur Daily NK Lee Sang Yong, menyebut dari berbagai sumber di Korea Utara bahwa permasalahan kematian yang disebabkan oleh kelaparan terus menerus muncul.
"Permasalahan seperti banyaknya anak yatim piatu di jalanan dan kematian yang diakibatkan oleh kelaparan terus dilaporkan," ujar Lee Sang Yong.
"Penderitaan masyakarat kelas bawah di Korea Utara semakin bertambah," tandasnya.
(*)