Laporan Wartawan Grid.ID, Bella Ayu Kurnia Putri
Grid.ID - Bencana alam kembali menerpa Tanah Air.
Ya, saat ini perhatian seluruh negeri tengah terfokus pada bencana Gunung Semeru erupsi.
Diketahui bahwa erupsi Gunung Semeru ini terjadi pada Sabtu (4/12/2021).
Melansir dari Suryamalang.com, dari data yang diberikan BNPB pada Minggu (5/12/2021) pagi, ada 13 orang meninggal dunia akibat bencana tersebut.
2 korban yang baru bisa diidentifikasi adalah dari Curah Kobokan dan Kubuan, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.
Selain 13 orang meninggal dunia, ada pula 41 korban yang mengalami luka-luka, khususnya luka bakar.
Korban-korban tersebut dilarikan ke RSUD Haryoto dan RS Bhayangkara.
Lalu melansir dari Kompas.com, BNPB akan membangunkan kembali rumah warga yang mengalami kerusakan.
Untuk menunggu rumah mereka dibangun kembali, para warga juga akan diberi dana tunggu untuk menyewa rumah sementara.
"Kami akan membangun kembali rumah warga yang rusak. Selagi menunggu dibangun, kami akan berikan dana tunggu kepada mereka yang terdampak untuk menyewa rumah sementara selama enam bulan," kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam rapat koordinasi tanggap darurat bencana erupsi Gunung Semeru, Minggu (5/12/2021), di Kantor Kecamatan Pasirian, Lumajang, Jawa Timur dikutip Grid.ID dari Kompas.com.
Rencana pembangunan pun sedang menunggu izin penggunaan lahan dari pemerintah daerah.
"BNPB bersama-sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) akan terus mengawal perizinan tersebut," tuturnya.
Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB, Jarwansyah berujar bahwa setiap KK, yang rumahnya rusak dan tidak dapat ditinggali lagi akan memperoleh Rp 500 ribu setiap bulannya selama enam bulan.
Sampai saat ini BNPB, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan instansi terkait juga masih melakukan asesmen dan pendataan cepat mengenai kerusakan rumah akibat erupsi Gunung Semeru.
(*)