Di masa susah itu, Phung Anh tetap mendukung suaminya.
Bahkan ia rela saat sang suami menjual semua perabot rumah untuk membayar utang.
Namun sayang uang itu masih kurang.
Hingga akhirnya Phung Anh mengusulkan untuk menjual rumah mereka sebagai modal dan melunasi semua utang.
Setelah menjual rumahnya, Duc Vuong terpaksa mengirim istri dan anaknya ke rumah nenek.
Bahkan ia sempat meminta Phung untuk mencari laki-laki lain lantaran ia tak bisa memberikan kehidupan yang enak.
"Sekarang saya tidak punya apa-apa lagi selain tubuh ini. Pikirkan lagi jika mungkin kamu bisa mencari suami lagi." kata Duc Vuong.
Siapa sangka usul itu ditolak istri.
Phung memilih tetap bersama Duc Vuong apapun keadaannya.
"Begitulah istri saya, tidak peduli betapa sedihnya saya, dia masih percaya pada sepenuhnya. Dia selalu sederhana dan lembut. Dia tidak pernah bertengkar dengan saya selama 50 tahun menikah." kata Duc Vuong.