Grid.ID - Kisah hidup Putri Diana yang awalnya indah layaknya kisah dongeng justru berubah drastis.
Pengalaman yang dirasakan Putri Diana menjadi sebuah realita bahwa menjadi seorang istri pangeran tidaklah selalu berakhir bahagia.
Pernikahan Putri Diana dan Pangeran Charles hanya berjalan singkat.
Keduanya memutuskan berpisah pada tahun 1996.
Isu orang ketiga diduga jadi penyebab utama keduanya bercerai.
Setelah menyandang status janda, kehidupan Putri Diana pun berubah drastis.
Bahkan ada 9 hal yang direnggut dari Putri Diana pasca dirinya bercerai dengan Pangeran Charles, seperti dilansir dari The Sun, Senin (6/12/2021).
Apa saja ya?
1. Gelar
Ketika Lady Diana Spencer menikah dengan Pangeran Charles pada 1981, dirinya punya sebutan Her Royal Highness.
Namun, setelah perceraiannya dengan Pangeran Charles, gelarnya berubah menjadi Diana, Princess of Wales.
Melansir New York Times, Ratu Elizabeth sebenarnya meminta Diana untuk mempertahankan gelar itu.
Tetapi putra sulungnya, Charles, bersikeras untuk melepaskannya.
Kehilangan gelar membuat Putri Diana harus memberi hormat ketika bertemu dengan para anggota kerajaan, termasuk dua putranya, Pangeran William dan Pangeran Harry.
Pangeran William, yang kala itu masih berusia 14, berjanji pada sang ibu untuk mengembalikan gelar kehormatannya ketika ia menjadi raja kelak.
2. Pengawalan Polisi
Menurut penulis The Diana Chronicles, Tina Brown, Dian juga 'dilucuti' dari keamanan yang diberikan kepada anggota keluarga kerajaan.
Selama pernikahannya dengan Pangeran Charles, keselamatannya sangat penting bagi monarki.
Tetapi setelah perceraian itu, Putri Diana hanya diberi pengawalan polisi ketika menghadiri acara publik.
Selain itu, Putri Diana juga harus membayar pengawal pribadi sendiri dalam kehidupan sehari-harinya setelah perceraian.
3. Anggaran Perjalanan
Sebagai bagian dari perceraian, Putri Diana dilaporkan mendapat harta sejumlah Rp 329 miliar dan diberikan tunjangan sekitar Rp 7 miliar untuk hidup.
Meski anggota kerajaan mendapat anggaran untuk perjalanan, Putri Diana harus membiayai itu sendiri setelah perceraiannya dengan Pangeran Charles.
Selain itu, semua kunjungannya ke luar negeri, termasuk perjalanan amal rutinnya, harus disetujui oleh Ratu Elizabeth II.
4. Kantornya
Seiring dengan ketebatasan perjalanan, Putri Diana harus meninggalkan kediamannya di Istana St James karena letaknya bersebelahan dengan kantor Pangeran Charles.
Sebagai gantinya, Putri Diana pindah ke kantor di halaman Istana Kensington.
Meski begitu, Putri Diana masih bisa menggunakan apartemen di Istana St James dengan izin dari Ratu.
5. Stafnya
Setelah pindah ke Istana Kensington, Putri Diana juga harus mengurangi staf pribadinya.
Menurut Tina Brown, Diana hanya diizinkan memiliki personal dresser dan koki di kediamannya itu.
Pengurangan staf yang cukup besar ini memungkinkan kepala pelayan Diana, Paul Burrell untuk memainkan peran penting dalam hidupnya.
Mulai menjadi teman dekat, asisten, sopir, orang kepercayaan, dan 'handuk' saat Sang Putri menangis.
6. Kegiatan Amal
Di antara banyak pencapaiannya, Putri Diana paling dikenal karena pekerjaan amal.
Saat masih menjadi istri Pangeran Charles, Putri Diana diizinkan untuk terlibat dalam 100 kegiatan amal.
Namun, setelah perceraian, kegiatan amal itu dikurangi menjadi enam.
Itu karena Diana hanya memiliki sedikit dana untuk mendukung pekerjaannya di luar negeri.
7. Hubungan Romantis
Sebelum resmi bercerai dari Pangeran Charles pada 1996, Putri Diana mulai berkencan dengan ahli bedah jantung Pakistan, Dr Hasnat Khan.
Mendiang Diana bahkan sempat ingin meninggalkan Inggris untuk bersama kekasihnya di Pakistan.
Namun, kisah cinta mereka berakhir hanya beberapa minggu sebelum Putri Diana meninggal di tahun 1997 karena kecelakaan mobil.
8. Persahabatan
Seiring dengan perceraiannya dengan Pangeran Charles, Putri Diana juga harus mengorbankan persahabatannya dengan perancang Italia, Gianni Versace.
Perselisihan mereka juga dikatakan menimbulkan ketegangan dalam hubungan persahabatan Diana dengan Sir Elton John.
Namun, Diana dan Elton memperbaiki hubungan mereka setelah Gianni Versace dibunuh pada Juli 1997.
9. Stabilitas Emosional
Perceraian Putri Diana dengan Pangeran Charles juga memengaruhi stabilitas emosional Sang Putri.
Karena publik sangat berminat dengan kehidupan pribadinya, Diana diyakini memiliki ketakutan yang semakin besar.
Diana takut akan dibunuh.
Bahkan dirinya khawatir salah satu pengawalnya bisa merencanakan pembunuhan untuknya.
Sebelum Putri Diana dan Pangeran Charles Bercerai
Sebenarnya, hubungan Putri Diana dan Pangeran Charles tak berjalan mulus sejak awal pernikahan.
Pangeran Charles disebut tak bisa move on dari mantan kekasihnya, Camilla Parker Bowles.
Meski begitu, pasangan ini sebisa mungkin terlihat harmonis dan tampak saling mencintai saat berada di hadapan publik.
Namun, ada satu momen yang diduga menjadi penyebab berakhirnya jalinan cinta pasangan ini.
Persoalan dimulai dari komentar yang dilontarkan oleh Pangeran Charles.
Andrew Morton, penulis biografi Putri Diana mengatakan, Pangeran Charles sepertinya kecewa ketika Pangeran Harry lahir.
Hal pertama yang dikatakannya saat Harry lahir adalah, "Ya Tuhan, itu anak laki-laki."
Namun, Pangeran Charles bersikeras dirinya hanya bercanda.
Tapi tetap saja hal itu menyakiti hati Putri Diana.
Sebelumnya, Diana dikabarkan sudah mengetahui jenis kelamin bayinya itu lewat pemeriksaan USG.
Tapi, dia merahasiakan informasi itu dari sang suami karena Pangeran Charles selalu ingin anak perempuan.
Ia tahu suaminya akan kecewa.
Ini bukan satu-satunya komentar nyelekit yang dibuat Pangeran Charles terhadap Putri Diana.
Pangeran Charles juga mengomentari tentang bagaimana anak keduanya memiliki rambut merah yang merupakan warisan dari keluarga Putri Diana.
Sebaliknya, Putri Diana menggambarkan Pangeran Harry sebagai keajaiban dan pelengkap kebahagiaan yang membantunya melalui kesedihan.
Artikel ini telah tayang di Grid.ID dengan judul 9 Hal yang Direnggut dari Putri Diana Setelah Dirinya Resmi Bercerai dengan Pangeran Charles
(*)