Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Pasha Ungu mengaku tidak mau mengekang putranya, Kiesha Alvaro, yang kini sudah berusia 17 tahun.
Bahkan, Pasha tak mempermasalahkan jika Kiesha Alvaro mengajak kekasihnya ke rumah dan mengenalkannya.
“Iya berteman, berkawan sama siapa saja enggak ada masalah. Ya saya sih enggak apa-apa Kiesha punya teman banyak,” kata Pasha Ungu yang dikutip dari Kompas.com.
“Termasuk lawan jenis enggak ada masalah, main ke rumah, ngenalin ya biasa-biasa saja,” lanjutnya.
Diketahui bahwa Kiesha yang merupakan seorang aktor kini sedang berpacaran dengan lawan mainnya di sinetron, Ratu Sofya.
Menurut vokalis berusia 42 tahun ini, orangtua tidak boleh ‘alergi’ terhadap apa yang membuat anaknya senang, termasuk berteman dengan lawan jenis.
“Orangtua kan selain ngawasin, ngemong, kita tidak boleh alergi dengan hal-hal yang membuat dia juga ya senang, bikin happy,” tutur Pasha.
Menurut Psikolog Remaja dari LPT UI, Vera Itabiliana, anak yang sudah mulai memasuki usia remaja memang mulai mencari lawan jenisnya secara ilmiah.
Hal ini lantaran hormon-hormon di dalam tubuhnya yang berkembang seiring dengan masa pubertas yang dialaminya.
Ketika anak mulai tertarik dengan lawan jenis, orangtua harus bersikap lebih terbuka dan moderat.
Salah satunya adalah dengan mengizinkan si anak remaja untuk berpacaran dengan lawan jenisnya atau dekat dengan teman lawan jenisnya.
Namun, mengizinkan bukan berarti melepaskan begitu saja karena bagaimana pun pengawasan tetap diperlukan.
Orangtua perlu membekali anak dengan pemahaman akan menjalin hubungan yang sehat dengan lawan jenis.
"Orangtua jangan hanya melarang anak berpacaran dengan mengatakan, nanti takut hamillah atau apalah. Tapi juga harus dibekali dengan pemahaman mengenai menjalin hubungan. Ajarkan remaja pacaran sehat dengan lawan jenis,” jelas Vera, dikutip dari Nova.id.
Hal ini juga termasuk pendidikan seks yang sangat penting untuk diajarkan pada anak sejak dini supaya terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Tegaskan kepada anak untuk menyayangi tubuhnya dengan tidak membiarkan sembaran orang menyentuhnya dan tidak menyentuh sembarangan tubuh orang.
Mengajarkan anak tentang pacaran sehat pun tidak bisa dilakukan sekali saja, karena dibutuhkan pemahaman yang berkelanjutan dan terus menerus.
Setelah itu, terangkan juga kepada si anak remaja apa alasan mereka harus menyayangi dan menjaga tubuhnya.
"Katakan juga risikonya jika remaja mengalami hamil di luar nikah, kerugiannya apa. Kalau bisa, berikan contoh nyata sehingga anak semakin memahami pentingnya menjaga tubuhnya,” ujar Vera lagi. (*)