Find Us On Social Media :

Panik Lihat Awan Panas Mengepul dari Gunung Semeru, Begini Cerita Pilu Ibu Hamil 9 Bulan yang Lolos dari Maut Usai Lari Belasan Kilometer, Kaki Lecet Terinjak-ijak Warga Lain

By Mahdiyah, Selasa, 7 Desember 2021 | 11:51 WIB

Foto Ayuningsih (23), warga Curah Kobokan Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang yang hamil 9 bulan dan selamat dari erupsi gunung Semeru.

Laporan Wartawan Grid.ID, Mahdiyah

Grid.ID - Kejadian erupsi gunung Semeru yang terjadi pada Sabtu (4/12/2021) lalu memang tak terduga.

Bahkan, kejadian nahas ini disebut-sebut tidak menampakkan tanda-tanda apapun.

Tentu seluruh warga sekitar terkejut dengan kejadian ini.

Semua warga lari tunggang langgang demi bisa menyelamatkan diri.

Dikutip Grid.ID dari KOMPAS.com pada Selasa (7/12/2021), setidaknya ada 1.707 ribu warga yang mengungsi karena rumahnya telah lancur.

Selain itu, sebanyak 2.970 rumah warga luluh lantak dan rata dengan tanah.

Salah satu warga yang juga ikut mengungsi adalah Ayuningsih (23), warga Curah Kobokan, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.

Baca Juga: Kesulitan Evakuasi Korban Erupsi Semeru yang Terseret Lumpur Lahar, Begini Cerita Pilu Relawan yang Terpaksa Pinjam Pintu Warga untuk Bawa Jenazah

Tak hanya itu, cerita di balik dirinya yang lari untuk menyelamatkan diri pun begitu pilu.

Dikutip Grid.ID dari TribunJatim.com pada Selasa (7/12/2021), diketahui Ayu tengah hamil 9 bulan.

Dirinya pun lari menyelamatkan diri dengan dipapah.

Tak hanya itu, dirinya mengaku merasakan nyeri di bagian perutnya saat berlari.

Bahkan, kakinya lecet lantaran terinjak-ijak warga lain saat berusaha menyelamatkan diri.

"Usia kehamilan saya sembilan bulan. Saya tak memikirkan apa-apa, pokoknya saya, anak yang dikandung, dan suami selamat," ujar Ayu.

Dirinya mengaku bersyukur bisa selamat dari bencana mengerikan itu dalam keadaan hamil tua.

Baca Juga: Gunung Semeru Erupsi, Begini Kesaksian Seorang Warga yang Sempat Merasakan Pertanda Alam Ini Sebelum Bencana Terjadi

"Alhamdulilah tak ada masalah pada janin. Janin yang saya kandung sehat. Saya langsung mendapat pemeriksaan kandungan dan penanganan di Puskesmas Penanggal usai lolos dari awan panas," lanjut dia.

"Semoga ada yang membantu biaya persalinan. Karena tidak ada harta benda, termasuk uang yang bisa diselamatkan," sambungnya.

(*)