Grid.ID - Siapa sangka cuma gegara dilarang pakai celana jeans, empat orang anak nekat habisi nyawa ayah kandungnya sendiri.
Ya, kejadian tragis tersebut benar-benar dilakukan oleh empat orang anak di Shahjahanpur, Uttar Pradesh, India.
Tak cuma berempat, ibu kandung atau istri dari korban juga ikut jadi dalang di balik pembunuhan tersebut.
Mereka adalah Zahida Begum (52 tahun) beserta 4 putrinya: Saba (26 tahun), Zeenat (22 tahun), Iram (19 tahun), dan Alia (18 tahun).
Ibu dan anak itu menyewa pembunuh bayaran untuk menghabisi Meharbaan Ali, suami dan ayah mereka sendiri.
Tubuh pria yang bekerja sebagai polisi itu ditemukan di saluran pembuangan air kotor, sekitar 250 meter dari rumah mereka, pada Minggu (24/6/2018).
Setelah mayatnya ditemukan, polisi langsung melakukan penyelidikan menyeluruh.
Pemeriksaan kamera CCTV yang terpasang di dekat lokasi penemuan mayat, membantu para polisi menyelidiki kasus ini.
Akhirnya ibu dan keempat putrinya mengakui sebagai pelakunya dengan bantuan pembunuh bayaran.
Menurut polisi di Sadar Bazaar, ibu dan anak itu kesal dengan aturan keras dari Ali yang mengekang mereka.
Salah satu aturan Ali adalah melarang para putrinya memakai celana jins.
"Bahkan sejak mayat Ali ditemukan, kami mencurigai keterlibatan anggota keluarga, karena mayatnya ditemukan hanya 250 meter dari rumah mereka," kata Inspektur Daya Chand Sharma.
Ia menambahkan, polisi memeriksa secara rinci catatan seluruh anggota keluarga.
Polisi pun menemukan istri Ali, Zahida, secara teratur menelepon sebuah nomor.
Dari penyelidikan polisi diketahui Ali meninggalkan kantor polisi pada pukul 10 pagi dan tiba di rumah pukul 10.45 di Sabtu (23/6/2018).
"Pembunuh bayaran bernama Tahseen dan Ehsaan, ditelepon untuk membunuhnya. Mereka melihat Ali masuk ke rumah dan membunuh Ali pada pukul 1 siang," jelas Inspektur Sharma.
Pada hari yang sama dan setelah gelap, pembunuh bayaran datang ke rumah lagi. Dengan dibantu anggota keluarga, mayat Ali ditaruh di motor mereka dan dibuang di dekat sebuah kali.
Jelas saja pembunuhan seorang polisi membuat para rekannya menyelidiki secara besar-besaran.
Apalagi ternyata ada petunjuk penting yang terekam dari kamera CCTV, yang kemudian diselidiki polisi.
Setelah dikonfrontasi akhirnya kelima wanita itu mengakui telah melakukan perbuatan kriminla.
Zahida telah menyewa Tehseen dan Qasim untuk membunuh suaminya dengan bayaran 1.100 poundsterling atau Rp 22 juta.
Setengah dari upah itu dibayar dari gaji Ali yang disimpan di rumah.
Setengah upah lainnya dijanjikan akan diberikan setelah ‘tugas’ pembunuhan selesai.
Dari penyelidikan terungkap bahwa Zahida berharap bisa mendapat uang 88.000 poundsterling atau Rp 1,7 miliar dari dana pensiunan Ali setelah kematiannya.
Para putrinya juga mengklaim bahwa mereka tidak senang dengan aturan keras dari ayahnya yang melarang mereka memakai celana jins.
Komplotan kriminal itu juga berharap salah satu dari mereka bisa menggantikan pekerjaan ayah mereka di kantor polisi.
Dilansir dari MailOnline, Rabu (27/6/2018), polisi juga telah menangkap kedua pembunuh bayaran, yang ternyata telah melakukan banyak tindakan kriminal di wilayah tersebut.
Artikel ini telah tayang di laman Intisari.id dengan judul
Sadis, 4 Anak Sewa Pembunuh Bayaran untuk Habisi Nyawa Ayahnya karena Dilarang Pakai Celana Jin
(*)