- Obat-obatan
Selain psikoterapi, obat-obatan juga dapat digunakan untuk membantu mengobati eksibisionis.
Obat-obatan tersebut bisa menghambat hormon seksual yang mengakibatkan penurunan hasrat seksual.
Obat-obatan ini dapat berupa leuprolide dan medroxyprogesterone asetat.
Pelaku eksibisionis harus mendapat persetujuan dari dokter untuk penggunaan obat-obatan tersebut.
Secara berkala, dokter akan melakukan tes darah untuk memantau efek obat pada fungsi hati. Selain itu, dokter juga akan melakukan tes lain untuk mengukur kadar testosteron.
Beberapa obat yang biasa digunakan untuk mengobati depresi dan gangguan suasana hati lainnya, seperti selective serotonin reuptake inhibitors (SSRI), juga dapat mengurangi hasrat seksual sehingga bisa digunakan oleh dokter untuk mengobati penyimpangan seksual ini.
- Support Group
Di samping psikoterapi dan obat-obatan, pelaku eksibisionis juga akan mendapat support group atau konseling kelompok.
Konseling ini melibatkan orang-orang yang memiliki masalah yang sama, namun bisa juga melibatkan pekerja kesehatan mental.
Kelompok ini bertujuan untuk saling mendukung agar segera lepas dari perilaku menyimpang tersebut.
Konseling kelompok bisa sangat membantu para pelaku untuk segera pulih karena dapat mendorongnya untuk berhenti melakukan kebiasaan buruknya, agar dapat diterima oleh masyarakat jika hidupnya telah normal kembali.
Oleh sebab itu, bagi yang memiliki potensi atau kecenderungan layaknya eksibisionis, segeralah hubungi psikolog untuk mendapatkan bantuan yang tepat. (*)