Laporan Wartawan Grid.ID, Bella Ayu Kurnia Putri
Grid.ID - Hamil 9 bulan, seorang wanita lari belasan kilometer demi selamat dari erupsi Gunung Semeru.
Sebagaimana diketahui, melansir dari Kompas.com, pada Selasa (7/12/2021) BNPB melaporkan ada 34 orang meninggal dunia dalam peristiwa tersebut.
"Update di lapangan, meninggal dunia 34 (orang), hilang 17 (orang)," ungkap Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, dikutip Grid.ID dari Kompas.com, Selasa (7/12/2021).
Erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada (4/12/2021) itu juga menyebabkan adanya 2.004 jiwa yang mengungsi.
Data sementara juga menunjukkan bahwa erupsi mengakibatkan 2.970 unit rumah terdampak, 38 unit fasilitas pendidikan dan, 1 jembatan putus, tepatnya di Jembatan Gladak Perak.
Sedangkan melansir dari Tribun Jatim, salah satu warga terdampak erupsi Gunung Semeru adalah Ayuningsih (23).
Ayuningsih sekarang bahkan tengah hamil 9 bulan.
Ayu berhasil selamat dari bencana tersebut karena berlari sambil dipapah sampai belasan kilometer.
Saat itu Ayu tidak memikirkan apa-apa, yang dia ingat hanya jabang bayi yang ada dikandungnya.
"Usia kehamilan saya sembilan bulan. Saya tak memikirkan apa-apa, pokonya saya, anak yang dikandung, dan suami selamat," kaya Ayu dikutip Grid.ID dari Tribun Jatim.
Meski saat berlari perutnya masih nyeri, Ayu mengatakan bahwa dia dan calon buah hatinya kini sehat.
"Alhamdulilah tak ada masalah pada janin. Janin yang saya kandung sehat. Saya langsung mendapat pemeriksaan kandungan dan penanganan di Puskesmas Penanggal usai lolos dari awan panas," paparnya.
Kendati bisa selamat, Ayu sekarang justru kepikiran tentang kelahiran buah hatinya.
Pasalnya semua harta benda yang dia miliki sekarang sudah sirna.
"Semoga ada yang membantu biaya persalinan. Karena tidak ada harta benda benda, termasuk uang yang bisa diselamatkan," harapnya.
Di sisi lain, petugas piket Pos Kesehatan di Puskesmas Penanggal, Suwarno menjelaskan bahwa Ayu dan janinnya sekarang dalam keadaan sehat.
"Nanti, untuk persalinannya, dilakukan di RSUD Pasirian atau RSUD Haryoto Lumajang. Karena peralatannya lebih lengkap," pungkas Suwarno.
(*)