Saat itu salah satu anak mereka, Frans kemudian menelepon mengabarkan bahwa Bibi Ardiansyah kecelakaan.
"Datanglah telepon sama si Frans 'pa, udah kecelakaan'," tuturnya.
Setelah mendapat kabar seperti itu, Dewi juga sempat dipaksa makan terlebih dahulu agar tidak pingsan saat mendengar musibah itu.
Namun baru saja menyendok makanannya, ibunda Bibi Ardiansyah itu sudah tidak kuat menahan tangisnya.
"Dipaksa juga makan, nanti kalau aku gak makan terjadi apa-apa gimana, takut pingsan, baru tiga sendok, saya udah kejer nangis," paparnya.
Dewi blak-blakan mengatakan bahwa sejatinya saat itu jauh di dalam hatinya dia sudah berfirasat bahwa sang buah hati telah tiada.
"Sebenernya hati udah gak yakin anak ini hidup, cuma menghibur diri 'anak kita masih hidup pa'," serunya.
Karena tidak mendapat tiket menuju Surabaya, Dewi dan keluarganya memutuskan pergi ke Jawa Timur naik mobil.
Lalu saat berada di mobil, mereka mendapat telepon bahwa Bibi Ardiansyah sudah tidak ada.
"Cari tiket gak ada, akhirnya naik mobil, kita pulang dulu ngumpul semua, pergi kita berlima ke Surabaya," bebernya.
"Masih di Cawang ditelepon sama polisi 'anak bapak udah gak ada', kita semua histeris di atas mobil," pungkasnya.
(*)