Laporan Wartawam Grid.ID, Annisa DienfitriGrid.ID - Menulis kisah tokoh ulama sekaligus sastrawan Abdul Malik Karim Amrullah Datuk Indomo diakui terasa sulit bagi novelis A Fuadi.Pasalnya, A Fuadi nyaris tidak mendapatkan informasi dari orang yang pernah berhubungan langsung dengan ulama dengan nama pena Hamka itu.Alhasil untuk menyelesaikan novel 'Buya Hamka', A Fuadi hanya bisa mewawancarai pihak keluarga dan beberapa narasumber lainnya."Kalo kita mau dapat cerita langsung dari orang yang kenal Hamka, agak susah, orang kontemporari yang seumuran dia udah gak ada lagi," Fuadi."Akhirnya kita turun ke generasi selanjutnya, saya dapat tes untuk wawancara langsung dengan anak pihak Hamka juga dengan cucu beliau," jelas A Fuadi saat jumpe pers virtual, Rabu (8/12/2021)."Dari sana, saya mencoba merekonstruksi kemanusiaan Hamka. Dari membaca, ngobrol, wawancara itu, saya bikin bangunan cerita," tambahnya.A Fuadi mengaku selama ini ia hanya mengenal sosok Ketua MUI (Majelis Ulama Indonesia) pertama itu dari sudut pandang orang Melayu.