Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Sebagai orangtua, Donna Agnesia dan Darius Sinathrya selalu mengupayakan yang terbaik.
Menurut Donna pribadi, selain pendidikan akademik, anak juga perlu dibekali dengan pendidikan karakter.
Peran orangtua dalam membentuk anak yang berkarakter pun sangat penting, karena pendidikan karaker berawal dari rumah.
Oleh karena itulah Donna dan Darius selalu membimbing anak untuk memiliki karakter yang kuat di sekolah dan di luar sekolah.
Hal ini disampaikan Donna dalam Virtual Press Conference “Menjadi #GenerasiTiger di Biskuat Academy 2021 yang dihadiri Grid.ID pada Kamis (9/12/2021).
“Pendidikan karakter atau mental asalnya dari rumah. Dari kecil, orangtua harus mengenali seperti apa karakter anak. Jika mau jadi generasi yang tangguh apa yang musti ditingkatkan, (kekuatan) mana yang tidak punya,” ujar Donna.
Selain itu, Donna dan Darius juga memilih olahraga sebagai media pembelajaran untuk membentuk karakter anak.
Sebagai informasi, ketiga anak Donna dan Darius yaitu Lionel, Diego, dan Sabrina memang menyukai olahraga.
Jika Lionel dan Diego menggeluti sepakbola, Sabrina sebagai satu-satunya anak perempuan menyukai gymnastic.
Bahkan, Lionel yang kini berusia 14 tahun diketahui sedang menjalani pendidikan sepak bola di Paris, Perancis.
Menurut Donna, olahraga bukan hanya memberikan kekuatan fisik, melainkan juga kekuatan mental atau karakter anak.
“Contohnya spotivitas, di mana ketika mereka menghadapi kekalahan mereka bisa bangkit lagi dan tidak pantang menyerah,” papar pembawa acara berusia 42 tahun ini.
Donna sendiri sudah menyaksikan bagaimana olahraga telah membantu mengembangkan mental putranya, Diego.
Jika dulunya Diego menangis ketika kalah dalam pertandingan, kini bocah berusia 12 tahun ini sudah bisa menerima kekalahan.
Baca Juga: Orang Tua Harus Baca, Lakukan 4 Hal Ini Untuk Mendorong Si Kecil Mewujudkan Cita-citanya
“Diego dulu kalo kalah pertandingan nangis. Tapi sekarang dia lebih punya karakter yang kuat. Menerima sebuah kekalahan bahwa itu bukanlah akhir dari dunia dan (berpikir) gimana caranya supaya di kesempatan berikutnya bisa lebih kuat dan tangguh,” cerita Donna.
Selain sportivitas, anak juga akan belajar menjadi pribadi yang menghormati orang lain termasuk lawan, disiplin, mandiri dan fokus dengan tujuan.
Khususnya dalam olahraga beregu seperti sepakbola, anak akan belajar bersosialisasi dan bekerja sama dengan timnya.
Dengan kekuatan mental dan karakter inilah, potensi anak akan berkembang dan anak lebih percaya diri dalam mencetak prestasi.
Hal ini bukan hanya berguna untuk kegiatan yang tengah dilakukan anak sekarang, tapi juga untuk masa depannya. (*)