Pak Ogah juga kerap meratapi nasibnya kini.
"Masih seperti dulu (sakitnya) cuma udah nggak mau berobat ke dokter. Seperti kayak anak kecil. Kalau mandi telanjang gitu aja keluar kamar mandi.
Ngamuk, nangis, hidup susah amat, apa gitu.
Kadang-kadang suka menyakiti diri sendiri gitu, pentok-pentokin kepalanya. Masa wafer, roti aja nggak kebeli," ujar Yuyun menirukan keluhan sang suami.
Yuyun mengaku tak selalu bisa memberikan keinginan suaminya yang meminta 6-10 roti atau wafer dalam sehari.
Kondisi ekonomi yang pas-pasan membuatnya kesulitan memenuhi permintaan suaminya itu.
"Saya sering bilang roti nggak ada padahal ada. Cuma saya nggak ada uang. Cuma kalau ayam kalaupun kita pinjam, ayam selalu ada karena untuk makan," beber Yuyun.
Yuyun juga mengaku suaminya kini sudah dapat berjalan dan justru sering hilang-hilangan.
"Jalan udah bisa tapi justru sering ilang. Kadang sampai depan kebingungan akhirnya ada yang nganterin. Ketahuan kayak stress gini sejak 4 bulan lalu," pungkasnya.
(*)