Tak hanya divonis sakit, Bams juga mengaku semakin tertekan lantaran saat itu bisnisnya terpaksa harus ditutup.
Bahkan, kabar penutupan bisnisnya itu terdengar kala dirinya masih di rumah sakit.
"Yang bikin gue sebenarnya stres, (bisnis) ditutup sama gue divonis kanker tuh datangnya samaan. Jadi gue baru divonis kanker, besoknya perusahaan gue tutup."
"Jadi gue bener-bener dapat cobaan kayak nggak ada jeda waktunya, jadi langsung aja. padahal masih di rumah sakit bro," ujar Bams.
"Kalau buat orang-orang seumuran kita, kalau bangkrut ya masih bisa bikin lagi lah. Tapi gimana ratusan orang yang kerja sama gue? Mereka gimana hidupnya?" kata sang musisi.
Meski begitu, kini Bams telah kembali sehat dan perlahan bangkit dari masa sulit tersebut.
Ia bahkan menceritakan momen titik baliknya hingga caranya menemukan semangatnya kembali.
"Gue suatu hari lihat ke kaca gue kayak hancur banget bro. hancurnya dalam arti gue ngelihat diri sendiri kayak 'gue nggak bisa begini terus' kayak terus-terusan negatif, gue harus ngerubah pola pikir gue karena kalau nggak ya gue bakalan ancur," kenang Bams.
Tak hanya itu, Bams juga memberi pesan-pesan khusus kepada orang-orang yang sedang terpuruk dan memiliki masalah berat.
"Buat semua teman-teman, kalau kalian punya beban di sini, bagilah ke orang-orang yang mau berbagi. Karena kalau enggak, lo bakal stres," tutur Bams.
(*)