Laporan Wartawan Grid.ID, Bella Ayu Kurnia Putri
Grid.ID - Bencana alam erupsi Gunung Semeru memang meninggalkan kesedihan bagi masyarakat Indonesia.
Sebagaimana diketahui, Gunung Semeru mengalami erupsi pada (4/12/2021).
Melansir dari Kompas.com, dari data yang tercatat hingga Kamis (9/12/2021), korban meninggal dunia terus bertambah.
Diketahui total korban meninggal dunia ada 39 orang dan jumlah orang yang hilang ada 13 jiwa.
Sedangkan untuk penyintas erupsi Gunung Semeru, menurut data pada (8/12/2021), diketahui ada 6.022 jiwa yang tersebar di 115 titik pos pengungsian.
Dari data sementara, tercatat ada 2.970 unit rumah yang terdampak.
Lalu hewan ternak yang terdampak sebanyak 3.026 ekor, dengan rincian sapi 764 ekor, kambing 684 dan unggas lainnya 1.578.
Selanjutnya mengutip dari Tribun Jatim, seroang warga dari Dusun Curah Kobokan yakni Hari sempat kembali ke rumahnya pasca erupsi.
Hari berniat untuk mengambil mobilnya yang terparkir di garasi rumahnya.
Awan panas menerjang rumah hari hingga hancur.
Lalu puing-puin kehancuran rumah Hari itu mengenai mobilnya.
Awan panas guguran menerpa rumahnya hingga hancur. Puing-puing rumah lantas menghantam mobilnya.
Mobil Hari pun mengalami kerusakan yang cukup parah.
Kerusakan tersebut berupa kaca depan dan spion pecah lalu mobil Hari penyok dan dipenuhi abu vulkanik.
Hari menyebut kerugian yang dia alami mencapai ratusan juta rupiah.
"Kalau ditotal, kerugian saya mencapai ratusan juta. Mobil ini rencananya saya evakuasi ke rumah saudara. Baru kemudian diperbaiki," kata Hari dikutip Grid.ID dari Tribun Jatim (5/12/2021).
Tak hanya mengambil mobilnya, Hari juga berusaha memperoleh sisa harta berupa uang di rumahnya.
Uang yang ada di rumah Hari itu tertimbun abu vulkanik.
"Saya mengais uang di tumpukan abu vulkanik. Yang berhasil diamankan Rp 50 juta. Sisanya rusak terbakar," pungkasnya.
Usut punya usut, Hari berhasil selamat karena saat erupsi terjadi, dirinya sedang tidak berada di rumah.
Di sisi lain, anak dan istri Hari juga selamat karena berlari sebelum awan panas menerjang.
(*)